Sebelum Bubar, Massa Aksi Sempat Lempar Bangkai Tikus dan Telur Busuk ke KPU

Jum'at, 23 Februari 2024 - 19:36 WIB
loading...
Sebelum Bubar, Massa Aksi Sempat Lempar Bangkai Tikus dan Telur Busuk ke KPU
Aksi massa menolak kecurangan Pemilu 2024 digelar Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan Demokrasi Indonesia di depan Kantor KPU, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024). Foto/Jonathan Simanjuntak/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Aksi massa menolak kecurangan Pemilu 2024 digelar dari Koalisi Masyarakat Sipil Selamatkan Demokrasi Indonesia di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) , Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (23/2/2024). Massa bahkan sempat melakukan aksi lempar bangkai tikus dan telur busuk hingga bakar ban.

Massa aksi sempat melempar bangkai tikus dan telur busuk. Aksi pelemparan itu dilakukan langsung dari mobil komando.

Aksi pelemparan itu membakar semangat massa yang telah hadir sejak siang. Bahkan tak sedikit emak-emak yang antusias melempar bangkai tikus dan telur busuk ke arah kantor KPU.

"Kami menuntut agar demokrasi kembali ditegakkan!" seru mereka yang tergabung dalam aksi itu.

Seraya aksi itu berjalan, massa aksi juga meminta Ketua KPU Hasyim Asy'ari dan Komisioner KPU untuk keluar menemui masyarakat. Hanya saja hingga sore hari tak satu pun pimpinan KPU hendak menemui massa.

Tak diindahkannya permintaan massa sempat memantik emosi massa, mereka bahkan berniat untuk menerobos Gedung KPU. Massa aksi terlihat sempat menggeser pagar pembatas di Gedung KPU.

Mereka pun mencoba menerobos masuk meski akhirnya pagar pembatas itu langsung diisi oleh belasan petugas kepolisian. Alhasil, sempat terjadi aksi dorong-dorongan, tak sedikit beberapa di antaranya terlihat tersulut emosi.

Beruntungnya orator dari mobil komando bersiaga melihat situasi yang memanas. Dari mobil komando itulah massa bisa ditenangkan.

"Tolong, hati-hati provokasi. Kita bukan masa bayaran, kita massa terkoordinir, ini aksi damai," ucap orator.

Di sisi lainnya, massa juga sempat melakukan aksi bakar ban sebagai tanda semangat yang berkobar. Mereka bahkan menyatakan bahwa perjuangan untuk mencapai keadilan demokrasi akan terus dilakukan.

Massa aksi juga sempat menerima ultimatum pertama dari Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro pada pukul 18.15 WIB. Susatyo meminta massa untuk membubarkan diri.

Tak lama setelah ultimatum itu, massa aksi pun meninggalkan lokasi pada pukul 18.24 WIB. Mereka menutup aksinya dengan berdoa dan meninggalkan lokasi seraya bersalawat.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1322 seconds (0.1#10.140)