Asal-Usul Nama Cawang di Jakarta Timur dari Sebutan Letnan Enci Awang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Asal-usul nama Cawang di Jakarta Timur menjadi ulasan menarik untuk diketahui. Cawang merupakan kelurahan yang secara administratif menjadi bagian Kecamatan Kramat Jati.
Pada perkembangannya, Cawang tumbuh menjadi salah satu kawasan padat di Jakarta. Alasannya mungkin karena keberadaan Jalan Tol Dalam Kota yang menjadi akses menuju Bogor dan Bekasi.
Terlepas dari statusnya, masih banyak hal-hal menarik lain yang bisa diketahui dari Cawang. Misalnya seperti asal-usul penamaan pada masa dulu.
Penamaan sebuah daerah atau wilayah di Indonesia menjadi hal yang cukup menarik. Tak asal memberi, biasanya penyematan nama didasarkan atas aspek historis hingga karakteristik wilayahnya.
Kondisi tersebut juga berlaku untuk penyematan nama Cawang. Dalam hal ini, ada beberapa versi populer terkait penamaan wilayah itu.
Zaenuddin HM dalam bukunya “212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe” menjelaskan asal muasal nama Cawang yang berada di Jakarta Timur. Pertama, versi yang berkaitan dengan keberadaan Letnan asal Melayu bernama Enci Awang.
Dulunya, tinggal seorang Letnan asal Melayu yang mengabdi kepada pemerintah kolonial Belanda. Dia memiliki nama Enci Anwar, namun lebih sering dipanggil Enci Awang oleh warga setempat.
Singkatnya, Letnan Enci Awang ini bertugas di bawah komando Kapten Wan Abdul Bagus yang bermukim di Kampung Melayu, selatan Jatinegara. Lama menetap di wilayah tersebut, nama Enci Awang menjadi sangat dikenal masyarakat.
Namun, penyebutan namanya mengalami sedikit perubahan. Dalam hal ini, ada sebagian dari warga yang memanggilnya C’Awang.
Seiring terkenalnya nama C’Awang, warga justru menggunakannya sebagai identitas wilayah. Pada akhirnya wilayah tersebut mulai dikenal luas sebagai Cawang.
Selain kisah tentang Letnan C’Awang, ada juga beberapa versi lain dari penamaan Cawang. Misalnya tentang kepercayaan bahwa wilayah tersebut dulunya berasal dari keberadaan cawan raksasa.
Konon, cawan raksasa itu berubah menjadi sebuah daerah tersendiri hingga diberikan nama Cawang. Kepercayaan ini muncul ketika sebagian orang melihat kontur geografis Cawang yang mirip sebuah cawan jika dilihat dari Jalan MT Haryono menuju Jalan Dewi Sartika.
Pada perkembangannya, Cawang tumbuh menjadi salah satu kawasan padat di Jakarta. Alasannya mungkin karena keberadaan Jalan Tol Dalam Kota yang menjadi akses menuju Bogor dan Bekasi.
Terlepas dari statusnya, masih banyak hal-hal menarik lain yang bisa diketahui dari Cawang. Misalnya seperti asal-usul penamaan pada masa dulu.
Penamaan sebuah daerah atau wilayah di Indonesia menjadi hal yang cukup menarik. Tak asal memberi, biasanya penyematan nama didasarkan atas aspek historis hingga karakteristik wilayahnya.
Kondisi tersebut juga berlaku untuk penyematan nama Cawang. Dalam hal ini, ada beberapa versi populer terkait penamaan wilayah itu.
Zaenuddin HM dalam bukunya “212 Asal Usul Djakarta Tempo Doeloe” menjelaskan asal muasal nama Cawang yang berada di Jakarta Timur. Pertama, versi yang berkaitan dengan keberadaan Letnan asal Melayu bernama Enci Awang.
Dulunya, tinggal seorang Letnan asal Melayu yang mengabdi kepada pemerintah kolonial Belanda. Dia memiliki nama Enci Anwar, namun lebih sering dipanggil Enci Awang oleh warga setempat.
Singkatnya, Letnan Enci Awang ini bertugas di bawah komando Kapten Wan Abdul Bagus yang bermukim di Kampung Melayu, selatan Jatinegara. Lama menetap di wilayah tersebut, nama Enci Awang menjadi sangat dikenal masyarakat.
Namun, penyebutan namanya mengalami sedikit perubahan. Dalam hal ini, ada sebagian dari warga yang memanggilnya C’Awang.
Seiring terkenalnya nama C’Awang, warga justru menggunakannya sebagai identitas wilayah. Pada akhirnya wilayah tersebut mulai dikenal luas sebagai Cawang.
Selain kisah tentang Letnan C’Awang, ada juga beberapa versi lain dari penamaan Cawang. Misalnya tentang kepercayaan bahwa wilayah tersebut dulunya berasal dari keberadaan cawan raksasa.
Konon, cawan raksasa itu berubah menjadi sebuah daerah tersendiri hingga diberikan nama Cawang. Kepercayaan ini muncul ketika sebagian orang melihat kontur geografis Cawang yang mirip sebuah cawan jika dilihat dari Jalan MT Haryono menuju Jalan Dewi Sartika.
(jon)