Polisi Sebar Sketsa Pelaku Peremas Payudara Mahasiswi di Depok

JAKARTA - Kapolres Depok Kombes Didik Sugiarto mengatakan, telah menyebarkan ciri-ciri dan identitas pelaku begal payudara yang kini masih buron. Penyebaran itu dilakukan setelah polisi merampungkan sketsa wajah pelaku.

"Sketsa wajah itu kita buat agar kita mendapatkan informasi (soal keberadaan pelaku) dari masyarakat. Intinya dengan temen-temen media juga, tentunya kan sebagai sarana untukkita mempublikasikan kepada masyarakat," ujarnya pada wartawan di Polda Metro Jaya, Selasa (31/7/2018).

Menurutnya, selain di Kota Depok, sketsa wajah pelaku pelecehan terhadap wanita itu akan disebar di Jakarta dan daerah-di luar Depok. Dia meminta agar awak media turut menginformasikan soal penyebaran sketsa wajah pelaku yang kini identitasnya sudah masuk DPO itu. (Baca: Aksi Pemotor Pegang Payudara Kembali Teror Mahasiswi di Depok )

Polisi, kata dia, meminta masyarakat ikut membantu menyampaikan informasi bila melihat wajah terduga pelaku dan bisa segera melapor ke polisi. Rekonstruksi wajah pelaku juga tidak hanya akan disebar di wilayah Kota Depok.

"Tentunya apabila ada yang mirip semacam itu nanti kita dalami, terkait dengan orang-orang yang diinformasikan," tuturnya.

Dia menambahkan, agar pelaku segera menyerahkan diri dan mempertanggung jawabkan perbuatannya. Polisi akan meringkus pelaku sesuai prosedur yang ada dan bila saat ditangkap melawan serta membahayakan petugas, juga masyarakat di sekitar, tak menutup kemungkinan polisi akan melakukan tindakan tegas.

"Ya kita imbau ke pelaku yang melakukan itu untuk bertanggungjawab atas perbuatannya dan bisa menyerahkan diri ke kepolisian ke Polres Kota Depok untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya," katanya.

Seperti diketahui, AT, mahasiswi semester enam jurusan Teknik Mesin di salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Depok menjadi korban begal payudara saat sedang menjajakan donat di Gang Swadaya II, tak jauh dari kosannya di kawasan Gang Jengkol, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis Depok, Jawa Barat sekira pukul 06.30 WIB pada Minggu 15 Juli 2018.

Pelaku sempat meremas payudara AT hingga dua kali dan memukul bagian kepala sambil mengeluarkan alat kelamin dan mengancam akan membunuh jika korban melawan. Aksi keji itu berakhir setelah ada salah seorang warga keluar rumah begitu mendengar jeritan korban. Hingga berita ini diturunkan, kasusnya masih dalam pengembangan polisi.