Inkoppas Pastikan Tidak Ada Kendala Ketersediaan Beras di Pasar Tradisional DKI
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketersediaan pangan nasional saat ini dikatakan melimpah dengan banyaknya beras impor yang masuk dan memberikan varian harga yang berbeda-beda. Namun, hal ini dikhawatirkan membuat beras lokal menjadi sangat mahal dan langka.
Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) selaku induk koperasi yang menangani terkait harga-harga kebutuhan sembako dan menghimpun pedagang pasar dan terus berkoordinasi dalam melakukan pemantauan terhadap gejolak harga.
"Bulog dan Inkoppas menyalurkan setiap minggu hampir 550 ton dalam setiap minggu, kita salurkan ke Pasar Rawamangun dan beberapa pasar di DKI karena penugasan di Jakarta," ujar Ketua Harian Inkoppas Andrian Lame Muhar dalam keterangannya,Sabtu (17/2/2024).
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kanwil Jawa Barat untuk menyalurkan beras Bulog SPHP, ke daerah-daerah penyangga Jakarta terlebih dahulu seperti Kabupaten Bogor dan Kota Bogor karena beras katanya mulai langka di pasar tradisional Kota Bogor," sambung dia.
Andrian melanjutkan dirinya juga menyalurkan ke Kabupatan Bekasi dan Kota Bekasi sampai dengan Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang.
"Saat ini sedang berproses, kemarin Inkoppas rapat dengan Kepala Dinas Pangan di Kota Bogor yang berdiskusi penyaluran beras SPHP 50 kg itu harus menggunakan rekomendasi dari Disperindag atau Dinas Pangan," jelasnya.
Dia menjelaskan untuk saat ini di sejumlah pasar tradisional di DKI tidak ada kendala ketersediaan beras. Menurutnya, sejauh ini stok dari Bulog cukup banyak untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bahkan sekarang Bulog mengeluarkan juga beras komersil.
"Untuk beras yang komersil ternyata Inkoppas belum dilibatkan. Tetapi kami meminta ke Bulog untuk Inkoppas dilibatkan dalam beras pengalihan atau beras komersil," paparnya.
Andrian menginformasikan harga beras sudah mulai turun ssetelah sempat mengalami lonjakan. "Tadikan sudah lihat ke pasar kan harga semuanya untuk premium Rp14 ribu, ada Rp13 ribu gitu kan tetapi masih ada sedikit-sedikit naik yah. Tinggal kita banjiri terus saja kalau pasar tradisional sih saya rasa tidak menjadi masalah," tuturnya.
Induk Koperasi Pedagang Pasar (Inkoppas) selaku induk koperasi yang menangani terkait harga-harga kebutuhan sembako dan menghimpun pedagang pasar dan terus berkoordinasi dalam melakukan pemantauan terhadap gejolak harga.
"Bulog dan Inkoppas menyalurkan setiap minggu hampir 550 ton dalam setiap minggu, kita salurkan ke Pasar Rawamangun dan beberapa pasar di DKI karena penugasan di Jakarta," ujar Ketua Harian Inkoppas Andrian Lame Muhar dalam keterangannya,Sabtu (17/2/2024).
"Kami sudah berkoordinasi dengan Kanwil Jawa Barat untuk menyalurkan beras Bulog SPHP, ke daerah-daerah penyangga Jakarta terlebih dahulu seperti Kabupaten Bogor dan Kota Bogor karena beras katanya mulai langka di pasar tradisional Kota Bogor," sambung dia.
Andrian melanjutkan dirinya juga menyalurkan ke Kabupatan Bekasi dan Kota Bekasi sampai dengan Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang.
"Saat ini sedang berproses, kemarin Inkoppas rapat dengan Kepala Dinas Pangan di Kota Bogor yang berdiskusi penyaluran beras SPHP 50 kg itu harus menggunakan rekomendasi dari Disperindag atau Dinas Pangan," jelasnya.
Dia menjelaskan untuk saat ini di sejumlah pasar tradisional di DKI tidak ada kendala ketersediaan beras. Menurutnya, sejauh ini stok dari Bulog cukup banyak untuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bahkan sekarang Bulog mengeluarkan juga beras komersil.
"Untuk beras yang komersil ternyata Inkoppas belum dilibatkan. Tetapi kami meminta ke Bulog untuk Inkoppas dilibatkan dalam beras pengalihan atau beras komersil," paparnya.
Andrian menginformasikan harga beras sudah mulai turun ssetelah sempat mengalami lonjakan. "Tadikan sudah lihat ke pasar kan harga semuanya untuk premium Rp14 ribu, ada Rp13 ribu gitu kan tetapi masih ada sedikit-sedikit naik yah. Tinggal kita banjiri terus saja kalau pasar tradisional sih saya rasa tidak menjadi masalah," tuturnya.