Aksi Pemotor Pegang Payudara Kembali Teror Mahasiswi di Depok
A
A
A
DEPOK - Tindak pelecehan seksual terhadap perempuan dengan modus remas payudara kembali terjadi di Kota Depok. Aksi pelecehan seksual ini masih dilakukan oleh pengendara sepeda motor seperti kejadian sebelumnya.
Kali ini menimpa seorang mahasiswi semester enam salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Depok yakni berinisial ATN. Perempuan asal Cirebon itu mengaku mengalami tindak pelecehan seksual dua hari lalu.
Kejadiannya bermula ketika dirinya sedang berjalan kaki berjualan donat pada pagi hari. Adapun lokasi kejadian berada di Gang Swadaya Dua, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
"Awalnya saya waktu itu berangkat jualan karena dapat pesanan kue donat lumayan banyak. Untuk efisiensi waktu saya keluarnya pagi sekitar pukul 05.56 WIB," ujar ATN kepada wartawan, Selasa (17/7/29018).
Kondisi jalan di Gang Swadaya Dua saat itu kebetulan sedang sepi. Gang itu pun hanya bisa dilalui oleh satu sepeda motor. Ketika melewati gang tersebut, ATN melihat ada pemotor yang hendak lewat di depannya.
"Biasanya di situ sudah ramai orang lalu lalang, tapi waktu itu sepi bangat, sampai akhirnya ada orang naik motor lewat dari arah berlawanan (depan)," tukasnya. (Baca: Kaum Hawa Depok Diteror Pelaku Pelecehan Seksual Pegang Dada)
Lantaran gang tersebut sempit dan dirinya sedang membawa box isi donat yang lumayan berat, sehingga ATN memilih mengalah dan membiarkan pemotor tersebut lewat.
"Saya enggak turunin box dan tetap berjalan. Saat dia mau lewat saya berhenti. Saat mendekat tepat di samping saya, tangan kirinya gerak ke dada dan terasa meremas. Saya kaget dan langsung ngeliatin dia," ucapnya.
Korban saat itu sangat ketakutan. Tapi dia hanya bisa terdiam sambil memandang pria bermotor tersebut berlalu keluar gang seusai melakukan aksi bejatnya.
"Saya bengong, diam, dan takut. Tapi saya mencoba menahan diri dan melanjutkan berjalan kaki," tandasnya. (Baca juga: Pemotor Pegang Dada Wanita Resahkan Warga Kota Depok)
Selang beberapa lama kemudian, kejadian serupa kembali dialami ATN. Dia kembali bertemu dengan pelaku di gang berbeda. Korban yang merasa ketakutan sempat berusaha kabur tapi pelaku dengan cepat menghampirinya. Pelaku lalu berpura-pura menanyakan harga kue yang dijual ATN.
“Dia ternyata balik lagi lalu bertanya itu kuenya berapaan. Saya jawab Rp2.000, lalu dia ngeremes lagi dada saya sebelah kanan, sambil jalan lagi ke depan. Saya kaget banget. Saya bilang, kakak jangan gitu, lalu dia bilang udah diem, bentar aja, lalu membuka resleting celananya sambil mengeluarkan kemaluannya," tandasnya.
ATN sempat melawan dan hendak kabur, namun karena kondisi jalan sempit dan dirinya dalam keadaan terjepit, akhirnya tak bisa berbuat apa apa. "Waktu mau kabur dia mukul kepala saya, sambil mengancam saya bunuh kamu, gitu katanya," tandasnya.
Saat berteriak, ada warga yang melihat kejadian itu, barulah pelaku melarikan diri. “Enggak tahu ke arah mana larinya, sudah dikejar tapi nggak dapat,” ungkapnya.
Menurut ATN, kejadian semacam ini juga pernah dialami teman-temannya. Tiga temannya pernah mengalami kejadian serupa yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kejadian yang dialaminya. “Sudah ada yang pernah ngalami juga, teman saya,” katanya.
ATN sudah melaporkan kejadian ini ke Polresta Depok. Dia berharap pelaku segera ditangkap dan mendapat hukuman. “Harapannya bisa ketangkap dan dihukum,” harapnya.
Sementara itu, Enci (54), seorang ibu rumah tangga yang sempat melihat kejadian yang dialami ATN mengatakan, korban sempat berteriak kencang hingga membuatnya lari keluar rumah.
Saat itu dia melihat korban sudah ketakutan dan seluruh dagangannya berjatuhan ke samping warung dekat lokasi kejadian. "Sampai sekarang dia belum dagang lagi, biasa sih lewat sini, tiap pagi rajin anaknya jualan donat," tandasnya.
Kali ini menimpa seorang mahasiswi semester enam salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Depok yakni berinisial ATN. Perempuan asal Cirebon itu mengaku mengalami tindak pelecehan seksual dua hari lalu.
Kejadiannya bermula ketika dirinya sedang berjalan kaki berjualan donat pada pagi hari. Adapun lokasi kejadian berada di Gang Swadaya Dua, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok.
"Awalnya saya waktu itu berangkat jualan karena dapat pesanan kue donat lumayan banyak. Untuk efisiensi waktu saya keluarnya pagi sekitar pukul 05.56 WIB," ujar ATN kepada wartawan, Selasa (17/7/29018).
Kondisi jalan di Gang Swadaya Dua saat itu kebetulan sedang sepi. Gang itu pun hanya bisa dilalui oleh satu sepeda motor. Ketika melewati gang tersebut, ATN melihat ada pemotor yang hendak lewat di depannya.
"Biasanya di situ sudah ramai orang lalu lalang, tapi waktu itu sepi bangat, sampai akhirnya ada orang naik motor lewat dari arah berlawanan (depan)," tukasnya. (Baca: Kaum Hawa Depok Diteror Pelaku Pelecehan Seksual Pegang Dada)
Lantaran gang tersebut sempit dan dirinya sedang membawa box isi donat yang lumayan berat, sehingga ATN memilih mengalah dan membiarkan pemotor tersebut lewat.
"Saya enggak turunin box dan tetap berjalan. Saat dia mau lewat saya berhenti. Saat mendekat tepat di samping saya, tangan kirinya gerak ke dada dan terasa meremas. Saya kaget dan langsung ngeliatin dia," ucapnya.
Korban saat itu sangat ketakutan. Tapi dia hanya bisa terdiam sambil memandang pria bermotor tersebut berlalu keluar gang seusai melakukan aksi bejatnya.
"Saya bengong, diam, dan takut. Tapi saya mencoba menahan diri dan melanjutkan berjalan kaki," tandasnya. (Baca juga: Pemotor Pegang Dada Wanita Resahkan Warga Kota Depok)
Selang beberapa lama kemudian, kejadian serupa kembali dialami ATN. Dia kembali bertemu dengan pelaku di gang berbeda. Korban yang merasa ketakutan sempat berusaha kabur tapi pelaku dengan cepat menghampirinya. Pelaku lalu berpura-pura menanyakan harga kue yang dijual ATN.
“Dia ternyata balik lagi lalu bertanya itu kuenya berapaan. Saya jawab Rp2.000, lalu dia ngeremes lagi dada saya sebelah kanan, sambil jalan lagi ke depan. Saya kaget banget. Saya bilang, kakak jangan gitu, lalu dia bilang udah diem, bentar aja, lalu membuka resleting celananya sambil mengeluarkan kemaluannya," tandasnya.
ATN sempat melawan dan hendak kabur, namun karena kondisi jalan sempit dan dirinya dalam keadaan terjepit, akhirnya tak bisa berbuat apa apa. "Waktu mau kabur dia mukul kepala saya, sambil mengancam saya bunuh kamu, gitu katanya," tandasnya.
Saat berteriak, ada warga yang melihat kejadian itu, barulah pelaku melarikan diri. “Enggak tahu ke arah mana larinya, sudah dikejar tapi nggak dapat,” ungkapnya.
Menurut ATN, kejadian semacam ini juga pernah dialami teman-temannya. Tiga temannya pernah mengalami kejadian serupa yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kejadian yang dialaminya. “Sudah ada yang pernah ngalami juga, teman saya,” katanya.
ATN sudah melaporkan kejadian ini ke Polresta Depok. Dia berharap pelaku segera ditangkap dan mendapat hukuman. “Harapannya bisa ketangkap dan dihukum,” harapnya.
Sementara itu, Enci (54), seorang ibu rumah tangga yang sempat melihat kejadian yang dialami ATN mengatakan, korban sempat berteriak kencang hingga membuatnya lari keluar rumah.
Saat itu dia melihat korban sudah ketakutan dan seluruh dagangannya berjatuhan ke samping warung dekat lokasi kejadian. "Sampai sekarang dia belum dagang lagi, biasa sih lewat sini, tiap pagi rajin anaknya jualan donat," tandasnya.
(thm)