Pemilu 2024, Warga Binaan Lapas Pemuda Kelas II A Tangerang Ikut Memilih
loading...
A
A
A
JAKARTA - Warga binaan pemasyarakatan (WBP) ikut menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu, Rabu (14/2/2024). Termasuk 2.483 narapidana di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas II A Kota Tangerang.
Para WBP itu menyalurkan hak pilihnya di sembilan TPS khusus yang ada di dalam lapas. “Untuk jumlah narapidana yang terdapat di Lapas Pemuda Kelas II A Kota Tangerang sejumlah 2.797 orang, namun surat suara yang diberikan oleh KPU Kota Tangerang untuk 2.483 orang. Jadi, kami utamakan untuk Daftar Pemilih Tetap (DPT),” ungkap Kepala Lapas Pemuda Kelas II A Kota Tangerang Wahyu Indarto.
Petugas yang ditugaskan untuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yakni para petugas Lapas Pemuda Kelas II A Kota Tangerang yang berjumlah sembilan petugas. Pengawasan ketat pun dilakukan untuk memastikan tidak ada pelanggaran dalam proses pemungutan suara di dalam lapas.
“Kami dibantu oleh pihak luar untuk proses pengamanan oleh rekan-rekan Polri dan TNI. Selain itu, adapun saksi dari partai serta Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk membantu pelaksanaan pemilu. Hasil dari pastisipasi narapidana ini akan dihitung dalam proses perolehan suara nasional,” lanjut Wahyu.
Antusias dari para narapidana pun sangat terlihat saat melaksanakan pemilu pada hari ini. “Dengan adanya partisipasi ini, diharapkan narapidana dapat merasa lebih memahami pentingnya peran mereka dalam membangun masyarakat yang lebih baik,” pungkasnya.
Para WBP itu menyalurkan hak pilihnya di sembilan TPS khusus yang ada di dalam lapas. “Untuk jumlah narapidana yang terdapat di Lapas Pemuda Kelas II A Kota Tangerang sejumlah 2.797 orang, namun surat suara yang diberikan oleh KPU Kota Tangerang untuk 2.483 orang. Jadi, kami utamakan untuk Daftar Pemilih Tetap (DPT),” ungkap Kepala Lapas Pemuda Kelas II A Kota Tangerang Wahyu Indarto.
Petugas yang ditugaskan untuk Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yakni para petugas Lapas Pemuda Kelas II A Kota Tangerang yang berjumlah sembilan petugas. Pengawasan ketat pun dilakukan untuk memastikan tidak ada pelanggaran dalam proses pemungutan suara di dalam lapas.
“Kami dibantu oleh pihak luar untuk proses pengamanan oleh rekan-rekan Polri dan TNI. Selain itu, adapun saksi dari partai serta Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) untuk membantu pelaksanaan pemilu. Hasil dari pastisipasi narapidana ini akan dihitung dalam proses perolehan suara nasional,” lanjut Wahyu.
Antusias dari para narapidana pun sangat terlihat saat melaksanakan pemilu pada hari ini. “Dengan adanya partisipasi ini, diharapkan narapidana dapat merasa lebih memahami pentingnya peran mereka dalam membangun masyarakat yang lebih baik,” pungkasnya.
(rca)