Polisi Kesulitan Cari Geng Motor Penyerang Kawasan Kemang
A
A
A
JAKARTA - Kendati sudah melukai beberapa orang, polisi mengaku kesulitan mengungkap identitas geng motor yang melakukan perusakan dan penganiayaan sebuah cafe yang ada di Kemang, Mampang, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, dari 10 kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang diambil dari lokasi dan diperiksa polisi, hanya 1 unit yang memiliki gambar cukup baik. Namun, gambarnya pun tak begitu jelas sehingga belum bisa membantu polisi dalam mengungkap identitas para pelaku.
"Kan CCTV beda angle ya. Jadi ada satu CCTV yang pas 6 orang, ada satu CCTV yang sekitar 10 motor. Kita masih belum tahu apakah yang 7 orang itu juga dalam sepeda motor karena tak ada yang terpusat di satu titik CCTV itu, tak saling support," ujarnya pada wartawan, Selasa (13/3/2018).
Menurutnya, sejauh ini polisi sudah memeriksa 11 orang sebagai saksi. Namun, sejumlah saksi yang merupakan warga setempat mengaku asing melihat sekelompok orang yang diduga sebagai geng motor itu. (Baca: Puluhan Anggota Geng Motor Mengamuk di Kemang, 5 Orang Terluka )
Mardiaz menambahkan, tak ada warga yang mengenali mereka. Sedang sejumlah saksi lainnya yang juga pengunjung diskotek di kawasan itu mengaku tak tahu siapa mereka. Maka itu, polisi masih belum bisa memastikan identitas mereka.
"Belum ya, yang bersaksi (ada) orang dari diskotek, karena dalam kondisi mabuk, sama-sama melayang di sekitar TKP malah tak mengerti kejadian itu," katanya.
Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, dari 10 kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang diambil dari lokasi dan diperiksa polisi, hanya 1 unit yang memiliki gambar cukup baik. Namun, gambarnya pun tak begitu jelas sehingga belum bisa membantu polisi dalam mengungkap identitas para pelaku.
"Kan CCTV beda angle ya. Jadi ada satu CCTV yang pas 6 orang, ada satu CCTV yang sekitar 10 motor. Kita masih belum tahu apakah yang 7 orang itu juga dalam sepeda motor karena tak ada yang terpusat di satu titik CCTV itu, tak saling support," ujarnya pada wartawan, Selasa (13/3/2018).
Menurutnya, sejauh ini polisi sudah memeriksa 11 orang sebagai saksi. Namun, sejumlah saksi yang merupakan warga setempat mengaku asing melihat sekelompok orang yang diduga sebagai geng motor itu. (Baca: Puluhan Anggota Geng Motor Mengamuk di Kemang, 5 Orang Terluka )
Mardiaz menambahkan, tak ada warga yang mengenali mereka. Sedang sejumlah saksi lainnya yang juga pengunjung diskotek di kawasan itu mengaku tak tahu siapa mereka. Maka itu, polisi masih belum bisa memastikan identitas mereka.
"Belum ya, yang bersaksi (ada) orang dari diskotek, karena dalam kondisi mabuk, sama-sama melayang di sekitar TKP malah tak mengerti kejadian itu," katanya.
(ysw)