Urai Kemacetan, Pemprov DKI Uji Coba Tiga Flyover dan Underpass

Sabtu, 24 Februari 2018 - 08:05 WIB
Urai Kemacetan, Pemprov DKI Uji Coba Tiga Flyover dan Underpass
Urai Kemacetan, Pemprov DKI Uji Coba Tiga Flyover dan Underpass
A A A
JAKARTA - Sejumlah pembangunan jalan tak sebidang berupa underpass dan flyover yang dibangun sejak 2017 mulai rampung bertahap. Setelah sebelumnya flyover Pancoran, underpass Kartini dan Cipinang Lontar telah diuji cobakan dipastikan mampu mengurai kemacetan.

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faisal mengatakan, pembangunan enam jalan tak sebidang yang di antaranya tiga underpass dan tiga flyover pada 2017 kini sudah mulai selesai bertahap. Sedangkan untuk underpass Matraman, flyover Bintaro dan Mampang Prapatan akan selesai pada Maret mendatang.

Menurut Yusmada, terlambatnya pembangunan dari target pada akhir 2017 itu lantaran adanya kendala teknis di luar perencanaan, seperti utilitas pipa, listrik dan sebagainya yang harus dipindahkan atau disesuaikan dengan pembangunan.

"Untuk underpass Kartini dan flyover Pancoran itu mulai diuji cobakan hari ini satu jalur. Tentunya akan ada penyesuaian kemacetan," kata Yusmada saat dihubungi Jumat, 23 Februari 2018 kemarin.

Yusmada menuturkan, pembangunan underpass dan flyover tentunya akan ada penyesuaian kemacetan lantaran ada infrastruktur baru. Dimana, jalan yang tadinya berada disisi kiri kanan jalan, kini bertambah satu ditengah.

Seperti misalnya di undepass Kartini yang mulai Jumat ini diuji cobakan. Kondisi lalu lintas sebelum adanya underpass, kemacetan di area sekitar tak bisa dihindarkan. Perlu beberapa kali lampu merah untuk dapat melintasinya.

Baik dari Pondok Pinang ke Simatupang ke Lebak Bulus dan sebaliknya, atau dari Lebak Bulus ke Simatupang ke Pondok indah dan sebaliknya. "Secara angka kemacetan ada di Dinas Perhubungan. Tapi dengan memisahkan gerakan pastinya ada penyesuaian kemacetan. Dari Pondok Indah ke Simatupang sudah tidak ada hambatan dengan adanya underpass Kartini," tuturnya.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah menuturkan, pihaknya akan terlebih dahulu melihat hasil uji coba underpass Kartini dan flyover Cipinang Lontar untuk memastikan berapa persentase kemacetan yang terurai. Menurutnya, kemacetan yang akan terurai hanyalah kemacetan di area sekitar pembangunan.

Andri menjelaskan, untuk mengurai kemacetan itu bukan hanya menambah infrastruktur jalan, melainkan ada peningkatan layanan transportasi umum dan pengendalian kendaraan melalui tarif parkir dan jalan berbayar elektronik. "Target kami kemacetan dapat terurai pada 2019-2020. Jadi untuk melihat uraian kemacetan dari adanya penambahan jalan itu idealnya pada 2019-2020 itu. Kalau sementara ini ya hanya disekitar pembangunan saja," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4052 seconds (0.1#10.140)