Pembukaan Museum Bahari, Disparbud DKI Tunggu Investigasi Polisi

Jum'at, 19 Januari 2018 - 23:26 WIB
Pembukaan Museum Bahari, Disparbud DKI Tunggu Investigasi Polisi
Pembukaan Museum Bahari, Disparbud DKI Tunggu Investigasi Polisi
A A A
JAKARTA - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disparbud) DKI Jakarta belum membuka kembali Museum Bahari yang terbakar, Selasa 16 Januari 2018. Penyebabnya tak lain karena investigasi yang dilakukan polisi masih belum selesai.

"Masih belum mas, soalnya polisi belum selesai menginvestigasi," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta, Tinia Budiati di Jakarta, Jumat (19/1/2018).

Sebelum kebakaran Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara terjadi pada Selasa 16 Januari 2018. Kala terbakar sejumlah bangunan dan artefak ikut lenyap dilalap si jago merah.

Meskipun belum selesai menginvestigasi, namun Tinia mengaku pihaknya masih menginventaris sejumlah barang bersejarah yang lenyap dilalap api. Rapat internal pihaknya bersama tim cagar budaya dilakukan oleh Tinia secara intensif mulai Kamis 18 Januari 2018.

"Nah sekarang kami belum bisa sampaikan. Karena masih rapat rapatnya," tuturnya.

Senada, Kepala Museum, Sonni menerangkan, pembukaan museum untuk pengunjung molor dari target pada Jumat (19/1/2018). Selain karena belum investigasi, instalasi listrik di sana juga belum terpasang.

"Rencananya hari ini memang dijadwalkan ada petugas PLN yang datang," kata Sonni di lokasi.

Selain bakal memasang instalasi listrik, maka pihaknya juga bakal kembali menata koleksi sejarah dari ruangan terdampak kebakaran ke ruangan lainnya. "Targetnya secepatnya. Kemungkinan pekan depan," jelasnya.

Kapolsek Metro Penjaringan Jakarta Utara, AKBP Rachmat Sumekar mengakui betul masih melakukan investigasi. Namun untuk olah TKP pihak memastikan berdasarkan koordinasi dengan Labfor sudah selesai.

"Karena itu surat rekomendasi buka museum akan kami kirimkan hari ini," kata Rachmat.

Meski demikian untuk hasil nantinya, Labfor sendiri baru memberikan pada Senin nanti. Hasil akan dikomperasikan dengan keterangan sejumlah saksi yang di wawancari kemarin.

Kini kondisi museum yang ludes masih tersegel garis polisi. Beberapa petugas damkar dengan satu unit mobil lebih kecil masih melakukan penjagaan di kawasan itu. Begitupun dengan polisi yang berjaga.

Beberapa warga sekitar dan turis tampak berdatangan di kawasan itu. Mereka menyaksikan dan mengabadikan museum itu sisa terbakar.

Arkeolog sekaligus pemerhati Kota Tua Jakarta, Candrian Attahiyat mengantisipasi kebakaran yang terjadi, ia menyarankan agar kawasan Museum Bahari segera dilakukan pemasangan hydrant demi mencegah kebakaran terjadi.

Pemasangan sendiri tak harus dilakukan di dalam gedung. Sebab dengan menempatkan di luar museum dengan selang banyak. Maka, chandrian yakin pemasangan nantinya takkan merusak kondisi cagar budaya.

"Jadi nanti tidak mengganggu kondisi bangunan lain, ini juga bisa di tempatkan di gedung gedung tua lainnya. Kan sebagai antisipasi," tutupnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0866 seconds (0.1#10.140)