Orang Ketiga Pemicu Perceraian Meningkat di Depok

Minggu, 07 Januari 2018 - 23:32 WIB
Orang Ketiga Pemicu Perceraian Meningkat di Depok
Orang Ketiga Pemicu Perceraian Meningkat di Depok
A A A
DEPOK - Fenomena kasus perceraian di Kota Depok, Jawa Barat, terus mengalami kenaikan. Pengadilan Agama (PA) Kota Depok mencatat tahun 2017, ada sekitar 3.704 kasus perceraian terjadi di kota berikon Belimbing tersebut. Bahkan 70% istri yang menalak suaminya.

Panitera Pengadilan Agama Kota Depok Entoh Abdul Fatah mengatakan, dari ribuan kasus perceraian yang ada di Depok, hanya 30% kasus gugatan yang dilayangkan pria.

"Perempuan yang melakukan talak memang dari tahun ke tahun mendominasi," ungkapnya di Depok, Minggu (7/1/2018).

Dia mengatakan, pada tahun 2016 kasus perceraian di Kota Depok mencapai 3.400. Namun nyatanya kasus perceraian di Kota Depok 2017 semakin naik menjadi 3.704 kasus.

"Jumlah kenaikannya malah diperkirakan masih mampu bertambah," Kata Fatah. (Baca Juga: Sosmed Diduga Jadi Penyebab Ratusan Suami-Istri di Depok Cerai
Menurutnya, penyebab istri menalak suaminya dikarenakan beberapa faktor antara lain perselisihan, ekonomi dan orang ketiga. "Kebanyakan memang terjadi konflik antara pasangan suami istri," paparnya.

Sementara itu, Psikolog Universitas Pancasila Aully Grashinta mengatakan, fenomena terjadinya angka perceraian tidak hanya di Depok. Kasus perceraian meningkat di sebagian besar kota di Indonesia.

"Tapi harus dipastikan dahulu jumlah perceraian meningkat karena jumlah pernikahan juga meningkat, yang disebabkan juga jumlah penduduk yang meningkat," katanya. (Baca Juga: Perceraian karena Sosmed Merupakan Bentuk Lain Perselingkuhan Fisik
Penyebab perceraian terang dia, bervariasi dan individual. Tetapi penyebab utama adalah ketidakpuasan dalam pernikahan yang bisa disebabkan masalah ekonomi, orang ketiga, ataupun ketidakcocokan yang dirasakan setelah menikah.

"Kegagalan perkawinan juga banyak disebabkan oleh kurang matangnya pondasi dalam pernikahan. Baik pihak istri maupun suami belum memahami dengan betul tugas dan kewajibannya sehingga menjadi kurang siap saat menghadapi masalah dalam keluarga," jelas dia.

Kenapa perempuan yang banyak menalak? Karena biasanya perempuan lebih mengedepankan emosi daripada rasio sehingga penyelesaian masalah juga lebih mengandalkan emosi (emotion problem focused).

"Cara yang paling tepat ialah saling terbuka. Segala permasalahan dibicarakan dengan pasangan sampai menemukan solusi," tutupnya. (Baca Juga: Dibakar Cemburu, Mardiansyah Nyaris Bakar Istri Hidup-hidup(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4609 seconds (0.1#10.140)