Gaji Suami Tak Kunjung Dibayar, Istri Rusak Fasilitas Shelter Transpakuan

Jum'at, 05 Januari 2018 - 17:09 WIB
Gaji Suami Tak Kunjung Dibayar, Istri Rusak Fasilitas Shelter Transpakuan
Gaji Suami Tak Kunjung Dibayar, Istri Rusak Fasilitas Shelter Transpakuan
A A A
BOGOR - Diduga kesal hampir setahun gaji suaminya tak dibayarkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, WT (35), istri seorang karyawan Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor nekat memecahkan kaca shelter Transpakuan di Jalan Cidangiang, Bogor Tengah, Kota Bogor.

Selain membuat fasilitas shelter yang baru direnovasi itu rusak, sejumlah penumpang sempat panik. Arus lalu lintas di sekitar lokasi juga mengalami kemacetan, karena kejadian ini menjadi tontonan masyarakat pejalan kaki.

Namun aksi WT tak berlangsung lama, karena beberapa saat kemudian petugas gabungan dari Polresta Bogor Kota, Kodim 0606/ Kota Bogor dan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, langsung bertindak. (Baca: Sudah 2 Bulan, Ratusan Karyawan Transpakuan Bogor Belum Digaji)

Heri (45), salah satu penumpang Transpakuan yang melihat langsung kejadian itu mengatakan, wanita itu mengamuk sekitar pukul 16.00 WIB."Tiba-tiba terdengar suara kaca dipecahkan. Pas saya keluar dua kaca sudah pecah. Dipecahkan menggunakan plang petunjuk arah, sambil teriak-teriak," ujar Heri, Jumat (5/1/2018)

Kapolsek Bogor Tengah Kompol Saifudin Gayo, menyebutkan, kejadian ini berlansung kemarin sore. WT sempat menolak saat akan dibawa ke mobil polisi, tapi berkat bantuan Polisi Wanita (Polwan) WT akhirnya bisa ditenangkan.

"Kami tak membawa pelaku ke Polsek, karena pelaku diduga stres karena gaji suaminya yang bekerja sebagai sopir bus Transpakuan belum juga dibayarkan oleh PDJT," katanya.

Satuan Pengawas Internal (SPI) PDJT Kota Bogor, Tri handoyo, membenarkan adanya aksi ibu rumah tangga yang merusak shelter Transpakuan di Jalan Cidangiang. Aksi itu sebagai puncak kekesalan WT karena sejak awal 2017 gaji suaminya tak kunjung dibayar.

Ditambah lagi adanya kecemburuan antarkaryawan yang sempat diberhentikan karena pailit. Sebab setelah Transpakuan beroperasi kembali, suami pelaku tidak dipekerjakan lagi.

"Wali Kota Bogor terakhir bilang untuk bayar gaji tunggu masukan dari Plt Direktur. Katanya juga mau mengumpulkan karyawan tetapi nyatanya sampai sekarang belum juga," jelasnya.

Menurut Tri, WT adalah istri dari Kanta, sopir bus Transpakuan. Setelah melakukan pengeruskan, WT sempat berteriak-teriak memanggil nama Kepala Bagian (Kabag) Operasional PDJT, Fajar Cahyana. "Kaca shelter pecah tetapi bus PDJT masih tetap bisa jalan," tandasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3543 seconds (0.1#10.140)