Motif Tawuran Berdarah di Bekasi Dipicu Saling Ejek di Facebook

Jum'at, 01 Desember 2017 - 14:03 WIB
Motif Tawuran Berdarah di Bekasi Dipicu Saling Ejek di Facebook
Motif Tawuran Berdarah di Bekasi Dipicu Saling Ejek di Facebook
A A A
BEKASI - Pertikaian antara dua kelompok di Kampung Kaliabang Tengah, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin 27 November 2017 tersebut dipicu saling menantang di media sosial (medsos). Alhasil, kedua kelompok dari Kampung Lokomotif dan Simbang tersebut terlibat duel.

Dari duel dalam tawuran berdarah itu menyebakan tewasnya korban Reza Apriansyah (18), dengan luka bacokan. Sedangkan tiga remaja lainya mengalami kritis dan hingga kini masih dalam perawatan intensif yakni Akbarudin (23), Hafiz Khotami (19), dan Elvin Hidayat (22).

"Pemicunya dari saling ejek antar kelompok di media sosial Facebook," ujar Kanit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Bekasi Utara, Iptu Sentot Trihandoko di Bekasi, Jumat (1/12/2017).

Sentot menjelaskan, awalnya kelompok dari Kampung Lokomotif memajang sebuah foto celurit di Facebook. Rupanya, unggahan itu disambut kelompok Kampung Simbang yang mengartikan sebuah tantangan berkelahi. "Awalnya kedua kelompok saling ejek," katanya.

Karena saling ejek di medsos tersebut, hingga berbuntut kepada perkelahian. Saat itu, kata dia, kedua kelompok itu janjian bertemu di depan toko modern, Kaliabang Tengah pada Senin 27 November sekitar pukul 01.00 WIB. Di situ terjadilah pertikaian.

Dari kelompok Kampung Lokomotif jatuh empat korban, satu di antaranya tewas dan tiga orang masih dirawat karena mengalami luka bacokan disekujur tubuhnya. Tak lebih dari enam jam setelah kejadian itu, polisi berhasil membekuk dua orang tersangka.

MB ditangkap polisi ketika berada di depan SPBU Jalan Lingkar Utara, sedangkan RS ditangkap di rumahnya, tanpa memberikan perlawanan. Polisi masih memburu 11 orang tersangka lagi. "Masih ada 11 DPO yang sedang kita buru dan terlibat dalam tawuran berdarah itu," tegasnya.

Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing menambahkan, dari kedua pelaku pihaknya menyita barang bukti berupa sebilah celurit, satu sweater dan sebuah celana panjang blue jeans yang terdapat noda darah.

Ketiga barang bukti itu diamankan saat polisi mengamankan RK di pinggir Jalan Lingkar Utara. Sedangkan noda darah itu kemungkinan milik korban pembacokan.

"Pelaku tawuran antar kelompok tersebut kurang lebih berjumlah 20 orang dengan membawa senjata tajam," katanya. (Baca Juga: Polisi Ringkus Satu Pelaku Tawuran Berdarah di Bekasi
Sebab, kata dia, saat peristiwa berlangsung remaja dari Kampung Simbang berjumlah 20 orang mendatangi Kampung Lokomotif. Saat itu mereka membawa lima bilah celurit, dua cocor bebek dan potongan bambu. Kelompok remaja dari Kampung Simbang.

Kemudian mereka langsung melakukan pembantaian terhadap empat remaja Kampung Lokomotif yang sedang berkumpul di perkampungannya. Namun karena posisinya tak imbang, keempat korban langsung berupaya menyelamatkan diri.

Sayangnya, mereka keburu dibantai para tersangka menggunakan senjata tajam dan benda tumpul yang dibawanya. Aksi tawuran itu langsung dibubarkan warga. "Saat ini kami masih melakukan pemburuan terhadap para pelaku, kami imbau mereka menyerahkan diri," tukasnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3696 seconds (0.1#10.140)