Wanita Terapis Panti Pijat Dibunuh karena Tak Angkat Telepon Suami

Rabu, 15 November 2017 - 22:11 WIB
Wanita Terapis Panti Pijat Dibunuh karena Tak Angkat Telepon Suami
Wanita Terapis Panti Pijat Dibunuh karena Tak Angkat Telepon Suami
A A A
JAKARTA - Motif pembunuhan terhadap Dewi Sinta (39) wanita yang merupakan terapis pannti pijat tradisional di Kemayoran, Jakarta Pusat, oleh suaminya Agus Suprianto (42) hanya berlatar belakang sepele. Agus kesal lantaran korban tak menjawab panggilan telepon saat akan dijemput untuk pulang kerja.

Kapolsek Kemayoran Kompol M Rosyid mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap tersangka diketahui pembunuhan terjadi karena kekesalan terhadap korban."Agus ini kesal, Dewi tak menjawab panggilan telepon ketika dia hendak menjemputnya sehabis pulang kerja. Suaminya emosi, karena memang biasanya pulang dijemput terus. Pas ditelepon enggak diangkat-angkat. Jadi dia (Agus) marah ketika sampai di TKP," kata Rosyid saat dikonfirmasi, Rabu (15/11/2017).

Rosyid menuturkan, Agus pun bergegas ke tempat kerja Dewi dari rumahnya di Tambun, Bekasi. Begitu sampai di tempat Dewi bekerja, langsung menghampiri istrinya di dalam bilik. Kemudian karyawan lain mendengar suara gaduh.

"Jam 00.15 WIB suami korban, Agus datang menemui korban ke kamar kerja. Saksi, Eni mendengar suara gaduh seperti ada tindakan fisik," tambahnya.

Tepat pukul 02.00 WIB, Agus menyeret korban dari biliknya keluar, kemudian Agus menginjak leher dan menutup kepala korban dengan jaket miliknya.

"Korban ditarik keluar oleh suaminya dengan menarik rambut Korban seperti diseret. Lalu di depan meja kasir suami korban menginjak leher korban dan menutup muka menggunakan jaket berwarna merah milik korban," tutur Rosid

Usai menyiksa sang istri, Agus langsung meninggalkan tempat kerja istrinya. Lalu pukul 06.00 WIB, salah satu teman Dewi mendapati tubuh korban sudah terbujur kaku dengan keadaan telanjang hingga akhirnya meninggal dunia.( Baca: Usai Pijat Pelanggan, Wanita Terapis Panti Pijat Dibunuh Suami )
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4825 seconds (0.1#10.140)