Imbas Covid-19, Omzet Pedagang Pernak-pernik Kemerdekaan RI Turun hingga 75%
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hari Kemerdekaan RI yang jatuh pada 17 Agustus selalu memberikan berkah tersendiri bagi para pedagang pernak-pernik kemerdekaan di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur. Namun, pada tahun ini kemeriahan 17 Agustus belum begitu terasa lantaran masih dalam kondisi pandemi Covid-19 .
Biasanya, sebelum hari puncak masyarakat sudah membeli pernak-pernik 17 Agustus seperti bendera merah putih, umbul-umbul dan tak jarang memasang gapura yang bertemakan hari kemerdekaan. Namun, semua kemeriahan itu tidak terlihat pada tahun ini, sehingga berdampak pada pendapatan para pedagang yang mengalami penurunan omzet sekitar 50-75%.
"Sekitar 60% lah turunnya, pembeli sedikit. Padahal tahun lalu dari awal bulan Agustus sudah ramai pembeli," kata Yuli salah satu pedagang di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (6/8/2020). Dengan situasi seperti saat ini, Yuli tidak merasa heran. Sebab, penurunan itu disebabkan karena banyak masyarakat yang terdampak langsung akibat pandemi Covid-19. (Baca: DPRD DKI Nilai Ganjil Genap bukan Solusi Pengendalian Covid-19 di Jakarta)
Padahal bila melihat pemasukan pada tahun lalu, bisnis penjualan pernak-pernik kemerdekaan sangat menjanjikan. Dalam sehari laba yang diterima bisa mencapai jutaan rupiah, hal itu karena tingginya permintaan dari konsumen."Tahun lalu per harinya bisa dapat Rp5-6 juta, sekarang paling cuman Rp1-1,5 juta per hari. Kalau di sini kan biasanya pembeli dalam jumlah banyak, bukan satuan," ujarnya.
Senada, Firdaus pedagang pernak-pernik lainnya pun ikut merasakan penurunan pendapatan akibat merosotnya permintaan konsumen."Kalau pun ada yang beli jumlahnya enggak banyak, habis kantor-kantor sekarang juga pada tutup. Jadi mereka boro-boro mau dekorasi kantornya," katanya.
Sama halnya dengan Yuli, pada tahun lalu Firdaus dapat mengantongi uang per harinya sekitar Rp3 juta. "Omzet menurun sekitar 75% dibanding tahun lalu, awal jualan sebenarnya sudah ketebak enggak bakal ramai, tapi enggak nyangka sepinya separah ini," ucapnya.
Biasanya, sebelum hari puncak masyarakat sudah membeli pernak-pernik 17 Agustus seperti bendera merah putih, umbul-umbul dan tak jarang memasang gapura yang bertemakan hari kemerdekaan. Namun, semua kemeriahan itu tidak terlihat pada tahun ini, sehingga berdampak pada pendapatan para pedagang yang mengalami penurunan omzet sekitar 50-75%.
"Sekitar 60% lah turunnya, pembeli sedikit. Padahal tahun lalu dari awal bulan Agustus sudah ramai pembeli," kata Yuli salah satu pedagang di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (6/8/2020). Dengan situasi seperti saat ini, Yuli tidak merasa heran. Sebab, penurunan itu disebabkan karena banyak masyarakat yang terdampak langsung akibat pandemi Covid-19. (Baca: DPRD DKI Nilai Ganjil Genap bukan Solusi Pengendalian Covid-19 di Jakarta)
Padahal bila melihat pemasukan pada tahun lalu, bisnis penjualan pernak-pernik kemerdekaan sangat menjanjikan. Dalam sehari laba yang diterima bisa mencapai jutaan rupiah, hal itu karena tingginya permintaan dari konsumen."Tahun lalu per harinya bisa dapat Rp5-6 juta, sekarang paling cuman Rp1-1,5 juta per hari. Kalau di sini kan biasanya pembeli dalam jumlah banyak, bukan satuan," ujarnya.
Senada, Firdaus pedagang pernak-pernik lainnya pun ikut merasakan penurunan pendapatan akibat merosotnya permintaan konsumen."Kalau pun ada yang beli jumlahnya enggak banyak, habis kantor-kantor sekarang juga pada tutup. Jadi mereka boro-boro mau dekorasi kantornya," katanya.
Sama halnya dengan Yuli, pada tahun lalu Firdaus dapat mengantongi uang per harinya sekitar Rp3 juta. "Omzet menurun sekitar 75% dibanding tahun lalu, awal jualan sebenarnya sudah ketebak enggak bakal ramai, tapi enggak nyangka sepinya separah ini," ucapnya.
(hab)