Pemotor Harus Waspada, Jalan Aria Putra Ciputat Banyak Kerikil
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Pengendara motor yang biasa melewati Jalan Aria Putra, Ciputat, Tangerang Selatan ( Tangsel ) sekitar persimpangan menuju Jalan Suka Damai perlu hati-hati. Pasalnya, jalan tersebut terdapat banyak kerikil kecil.
Kerikil-kerikil itu berasal dari tumpukan sisa pengerjaan drainase di sisi jalan. Menurut warga, hingga hari ini sudah puluhan pengendara roda dua jatuh hingga mengalami luka-luka.
"Hampir tiap hari pak ada yang jatuh, sudah puluhan kalau sampai sekarang. Ya karena ini kondisinya persimpangan, terus banyak kerikil kecil di badan jalan," kata Ari (38), pemuda penjaga parkir kompleks pertokoan di sisi jalan, Jumat (3/11/2023).
Kecelakaan terbaru menimpa seorang ibu paruh baya yang tengah membonceng anaknya, Jumat, 3 November 2023. Keduanya jatuh hingga mengalami luka sobek di sejumlah tubuh.
Saat kejadian, sang ibu tengah menjemput anaknya pulang sekolah. "Jadi motor si ibu ini jatuh, dua-duanya luka. Ibunya yang lumayan parah karena begitu jatuh kehantem mobil lagi dari sebelahnya," ungkapnya.
Pantauan di lokasi, taburan kerikil diketahui berasal dari material sisa pengerjaan drainase oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten. Sejak beberapa Minggu lalu, tumpukan material dan seunit boks drainase dibiarkan mengotori sisi jalan.
Mantan pengurus lingkungan setempat Nanang (53) menyebut, kondisi jalan bertabur kerikil itu terjadi usai pengerjaan drainase di lokasi. Para pekerja kontraktor di lapangan meninggalkan begitu saja tumpukan material hingga bertaburan ke tengah jalan.
"Kemarin warga sempat inisiatif bersihin jalan, tapi ya namanya menumpuk di pinggir jalan ya tabur-taburan lagi. Tukang-tukangnya ninggalin begitu aja," ucapnya.
Dikonfirmasi terkait pengerjaan itu, pelaksana lapangan dari Dinas PUPR Banten Reza mengakui bahwa taburan kerikil berasal dari sisa proyek pengerjaan drainase. Seharusnya, kata dia, boks drainase di sisi jalan langsung dilapisi aspal agar berfungsi seperti semula.
"Itu kan harusnya begini, jadi kalau sudah selesai itu kita nunggu tanahnya kering, sudah bagus, sudah rapih, itu biasanya diaspal dikembalikan seperti semula. Tapi kalau saya kan pekerja cuma bertugas apa yang diperintahkan, kalau ada aspalnya ya saya kerjakan, kalau belum ada aspalnya ya saya tunggu. Jadi belum ada arahan buat mengaspal," ucapnya.
Kerikil-kerikil itu berasal dari tumpukan sisa pengerjaan drainase di sisi jalan. Menurut warga, hingga hari ini sudah puluhan pengendara roda dua jatuh hingga mengalami luka-luka.
"Hampir tiap hari pak ada yang jatuh, sudah puluhan kalau sampai sekarang. Ya karena ini kondisinya persimpangan, terus banyak kerikil kecil di badan jalan," kata Ari (38), pemuda penjaga parkir kompleks pertokoan di sisi jalan, Jumat (3/11/2023).
Kecelakaan terbaru menimpa seorang ibu paruh baya yang tengah membonceng anaknya, Jumat, 3 November 2023. Keduanya jatuh hingga mengalami luka sobek di sejumlah tubuh.
Saat kejadian, sang ibu tengah menjemput anaknya pulang sekolah. "Jadi motor si ibu ini jatuh, dua-duanya luka. Ibunya yang lumayan parah karena begitu jatuh kehantem mobil lagi dari sebelahnya," ungkapnya.
Pantauan di lokasi, taburan kerikil diketahui berasal dari material sisa pengerjaan drainase oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Banten. Sejak beberapa Minggu lalu, tumpukan material dan seunit boks drainase dibiarkan mengotori sisi jalan.
Mantan pengurus lingkungan setempat Nanang (53) menyebut, kondisi jalan bertabur kerikil itu terjadi usai pengerjaan drainase di lokasi. Para pekerja kontraktor di lapangan meninggalkan begitu saja tumpukan material hingga bertaburan ke tengah jalan.
"Kemarin warga sempat inisiatif bersihin jalan, tapi ya namanya menumpuk di pinggir jalan ya tabur-taburan lagi. Tukang-tukangnya ninggalin begitu aja," ucapnya.
Dikonfirmasi terkait pengerjaan itu, pelaksana lapangan dari Dinas PUPR Banten Reza mengakui bahwa taburan kerikil berasal dari sisa proyek pengerjaan drainase. Seharusnya, kata dia, boks drainase di sisi jalan langsung dilapisi aspal agar berfungsi seperti semula.
"Itu kan harusnya begini, jadi kalau sudah selesai itu kita nunggu tanahnya kering, sudah bagus, sudah rapih, itu biasanya diaspal dikembalikan seperti semula. Tapi kalau saya kan pekerja cuma bertugas apa yang diperintahkan, kalau ada aspalnya ya saya kerjakan, kalau belum ada aspalnya ya saya tunggu. Jadi belum ada arahan buat mengaspal," ucapnya.
(rca)