Hasil Survei: Diikuti 3 Dinasti, Pilkada Tangsel 2020 Golput yang Menang

Kamis, 06 Agustus 2020 - 01:05 WIB
loading...
Hasil Survei: Diikuti...
Direktur Eksekutif KPN Adib Miftahul. Foto: Hasan Kurniawan/SINDOnews
A A A
TANGERANG - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tangerang Selatan (Tangsel) 2020 bakal berlangsung seru. Karena diwarnai dengan pertarungan dinasti politik lokal hingga nasional. Namun, tidak dengan pemilihnya.

Menurut penelitian lembaga survei Kajian Politik Nasional (KPN), jumlah golongan putih (Golput) pada Pilkada Tangsel 2020 bakal meningkat sekitar 10 persen dari Pilkada Tangsel tahun 2015 yang hanya 45 persen menjadi 55 persen.

Hal ini diungkapkan Direktur Eksekutif KPN Adib Miftahul. Menurutnya, ada beberapa penyebab yang membuat angka golput naik pada perhelatan Pilkada Tangsel tahun ini. ( )

"Segmentasi pemilih di Tangsel itu rasional. Kebanyakan yang tinggal di kompleks kelas menengah takut Covid-19. Tidak ada Covid-19 saja angka golput tinggi," kata Adib kepada SINDOnews di Serpong, Rabu 5 Agustus 2020.

Sebab lainnya, jejak bakal calon (bacalon) yang ada tidak merepresentasikan keinginan para pemilih yang ada. Kemudian, money politik yang masih tinggi. Ditambah, banyak kader partai sendiri yang tidak masuk, hingga faktor SARA.

"Jadi survei yang kita lakukan titik poinnya ada 3 hal. Pertama golput akan menang mutlak sampai 55 persen. Irisan-irisan ketika golput tinggi, calon mana yang diuntungkan? Tangsel ini sangat seksi," sambung Adib.

Sedikitnya ada tiga dinasti yang akan berlaga dalam Pilkada Tangsel 2020. Ditingkat nasional, dinasti yang akan bertarung terdiri dari putri Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin, Siti Nur Azizah, dan keponakan Menhan Prabowo Subianto, yakni Saraswati Djojohadikusumo.

Sedang dari dinasti lokal, ada putra Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah, Pilar Saga Ichsan. Dari keluarga dinasti itu, hanya Azizah yang maju sebagai bakal calon wali kota. ( )

"Nah, inilah yang mendasari kenapa kami melakukan survei. Korupsi di tubuh ASN masih tinggi, kesenjangan sosial antara masyarakat borjuis dan yang berpenghasilan rendah juga sangat tinggi," sambung Adib.

Lebih jauh, Adib memulai hitung-hitungannya. Pertama, saat responden tidak dihadapkan dengan golput. Maka, Benyamin Davnie yang diuntungkan, dengan elektebilitas 32,9 persen.

"Disusul oleh Muhammad 25 persen, dan Siti Nur Azizah 21,5 persen. Diposisi Wakil, peringkat tertinggi ada pada Ruhamaben dengan 6,5 persen, disusul Pilar Saga Ichsan 4,6 persen, dan kemudian Rahayu Saraswati 1,2 persen," tambah Adib lagi.

Begitupun jika responden dihadapkan dengan golput 55 persen, Benyamin Davnie yang kembali diuntungkan dengan elektabilitas 14,3 persen, Azizah 11,6 persen, dan Muhammad dengan 9,5 persen.

"Meskipun ada yang diuntungkan, ini harus menjadi perhatian bersama, bahwa angka golput bisa mencapai 55 persen. Maka kami katakan bahwa pemenang pilkada dalam survei kami ini adalah golput," pungkasnya.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1956 seconds (0.1#10.140)