Bantu Belajar Daring, F-PAN DKI Pasang WiFi Gratis di 2 Kecamatan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD DKI Jakarta memasang WiFi gratis di tujuh titik lokasi Jakarta Barat, Rabu (5/8/2020). Hal itu bertujuan untuk membantu siswa-siswi sekolah daring .
Pemasangan WiFi ini dilakukan dua kecamatan, yakni Kecamatan Kalideres dan Kecamatan Cengkareng. Tersebar di berbagai RT dan RW seperti, RT.06 RW.04, RT.02 RW.14, RT.05 RW.01, RT.05 RW.06, RW.01 RT.02 dan RT.06, RT.09 RW.09. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN, Zita Anjani mengatakan, pemasangan WiFi ini merupakan wujud peduli terhadap dunia pendidikan Indonesia.
Tujuannya untuk membantu siswa yang kesulitan membeli kuota internet, maupun kesulitan mendapatkan jaringan internet untuk mengikuti sekolah daring. Jadi tidak ada unsur politis yang sering dituding oleh oknum yang tidak peduli pendidikan anak. (Baca: Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Turun 8,2% Akibat Pandemi COVID-19)
"Kami berharap ini bisa menjadi contoh yang baik untuk diterapkan bagi kalangan yang mampu. Bahkan tak perlu malu, pemerintah dipersilakan untuk segera menerapkan hal yang sama, atau mungkin lebih baik," kata Zita dalam siaran tertulisnya, Rabu (5/8/2020).
Zita menjelaskan, WiFi ini hanya aktif pada jam sekolah, apabila sudah selesai kegiatan belajar, maka otomatis jaringan internet WiFi akan mati. Sehingga tidak bisa diakses untuk membuka hal-hal di luar pendidikan anak."Mas Menteri Pendidikan, Pak Gubernur, siswa didik menunggu perhatian kalian. Tunaikan sila ke-5 Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia," pungkasnya.
Pemasangan WiFi ini dilakukan dua kecamatan, yakni Kecamatan Kalideres dan Kecamatan Cengkareng. Tersebar di berbagai RT dan RW seperti, RT.06 RW.04, RT.02 RW.14, RT.05 RW.01, RT.05 RW.06, RW.01 RT.02 dan RT.06, RT.09 RW.09. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PAN, Zita Anjani mengatakan, pemasangan WiFi ini merupakan wujud peduli terhadap dunia pendidikan Indonesia.
Tujuannya untuk membantu siswa yang kesulitan membeli kuota internet, maupun kesulitan mendapatkan jaringan internet untuk mengikuti sekolah daring. Jadi tidak ada unsur politis yang sering dituding oleh oknum yang tidak peduli pendidikan anak. (Baca: Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Turun 8,2% Akibat Pandemi COVID-19)
"Kami berharap ini bisa menjadi contoh yang baik untuk diterapkan bagi kalangan yang mampu. Bahkan tak perlu malu, pemerintah dipersilakan untuk segera menerapkan hal yang sama, atau mungkin lebih baik," kata Zita dalam siaran tertulisnya, Rabu (5/8/2020).
Zita menjelaskan, WiFi ini hanya aktif pada jam sekolah, apabila sudah selesai kegiatan belajar, maka otomatis jaringan internet WiFi akan mati. Sehingga tidak bisa diakses untuk membuka hal-hal di luar pendidikan anak."Mas Menteri Pendidikan, Pak Gubernur, siswa didik menunggu perhatian kalian. Tunaikan sila ke-5 Pancasila, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia," pungkasnya.
(hab)