Pedagang dan Warga Roxy Tolak Penutupan Perlintasan Kereta Api

Senin, 18 September 2017 - 16:01 WIB
Pedagang dan Warga Roxy Tolak Penutupan Perlintasan Kereta Api
Pedagang dan Warga Roxy Tolak Penutupan Perlintasan Kereta Api
A A A
JAKARTA - Sejumlah warga dan pelaku usaha di wilayah Roxy, Gambir, Jakarta Pusat keberatan dengan rencana Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan PT KAI menutup perlintasan sebidang kereta api. Pasalnya, penutupan itu akan membuat warga kesulitan dan pelaku usaha terancam bangkrut.

Rencananya penutupan perlintasan kereta api sebidang ini akan diuji coba pada 28 September 2017 mendatang."Kalau ditutup, kami jadinya susah kalau mau menyeberang. Harus lewat flyover dulu, baru muter di Jalan Cideng Barat dan Timur," ungkap Edy (50) warga di Jalan Setia Kawan Raya, Duri Pulo, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2017).

Salah seorang pedagang Junaca menambahkan, ratusan pedagang Roxy menolak penutupan perlintasan kereta api di Jalan KH Hasyim Ashari maupun di seberangnya yaitu Jalan Jalan Kyai Tapa. "Keduanya adalah akses utama para customer kami yang rata-rata pengguna motor,” ungkap Junaca pemilik pusat service HP di Roxy.

Rudi pedagang lainnya menuturkan, pedagang dan warga belum mendapat sosialisasi mengenai rencana penutupan perlintasan sebidang kereta api itu."Kita tahu ada rencana penutupan ini dari spanduk yang dipasang petugas. Dalam spanduk tersebut tertuliskan penutupan perlintasan KA yang diuji coba pada 28 September-12 Oktober 2017 dan ditutup permanen pada 20 Oktober 2017," ujarnya.

Kepala Humas Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Joice Hutajulu mengakui kalau rencana penutupan itu mendapatkan penolakan. Terkait adanya alasan penutupan itu bakal berpengaruh terhadap Usaha Kecil Menengah (UKM), Joice mengaku tidak tahu.
"Kalau soal itu bisa ditanyakan ke mereka. Namun yang jelas penutupan perlintasan sebidang itu untuk keselamatan," tegasnya. Apalagi, lanjut Joice, sudah ada flyover di sana.

Warga RW 07, 08, 09 dan 12, Kelurahan Duri Pulo, Gambir menolak penutupan dan disampaikan melalui spanduk yang terpasang di u-turn di depan ITC dan dekat perlintasan sebidang dari arah Grogol. Mereka juga meminta pemerintah untuk segera menertibkan kawasan itu yang semakin kumuh, dengan banyaknya kaki lima dan parkir liar, yang juga membuat jalanan semakin macet.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3756 seconds (0.1#10.140)