Lestarikan Kearifan Lokal, Kepulauan Seribu Gelar Hajatan Tradisi Budaya
loading...
A
A
A
KEPULAUAN SERIBU - Dalam rangka melestarikan nilai-nilai luhur kearifan lokal, Kepulauan Seribu menggelar acara Hajatan Tradisi Budaya. Ajang tahunan ini mengangkat tradisi lokal setempat.
Tahun ini acara Hajatan Tradisi Kebudayaan dilaksanakan di Pulau Tidung dengan mengangkat sejarah Raja Pandita. Acara dilaksanakan selama dua hari pada akhir pekan lalu.
Acara tersebut diramaikan oleh kurang lebih 600 peserta dari enam kelurahan di Kepulauan Seribu. Mereka tampil dengan ciri khas seni budaya pulau masing masing. Juga penampilan-penampilan hasil karya kreativitas masyarakat maupun komunitas di Kepulauan Seribu.
Hajatan Tradisi Budaya merupakan puncak perayaan dari rangkaian kegiatan Pelatihan, Pembinaan dan Perlindungan kebudayaan di Kabupaten Kepulauan Seribu yang diselenggarakan Suku Dinas Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Seribu.
"Sesuai amanah Peraturan Daerah tentang Pelestarian Kebudayaan, agar masyarakat tetap semangat menjaga, melestarikan dan sekaligus merayakan nilai-nilai luhur kearifan lokal. Kita tidak boleh lupa sejarah kita," ujar Kepala Suku Dinas Kebudayaan Kepulauan Seribu Tonny Bako dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023).
Acara yang digelar di Lapangan Alun-Alun Pulau Tidung ini menampilkan Drama Kolosal Tanah Tidung dari Masa ke Masa. Cerita epik ini menggambarkan perkembangan dan warisan budaya pulau ini.
Ada juga penampilan grup tari dan grup musik tradisi. Para seniman lokal tampil memesona dengan penampilan tari dan musik yang menggambarkan kekayaan budaya Kepulauan Seribu. Mereka membawa penonton dalam nuansa tradisional yang memukau.
Selain itu, ada jugaa pertunjukan tari massal, dimana seluruh peserta didik SMP dan SMA berpartisipasi dalam sebuah tarian yang menggambarkan persatuan masyarakat Kepulauan Seribu. Selain itu, ada acara peluncuran buku sejarah Raja Pandita.
"Dalam kegiatan ini Suku Dinas Kebudayaan Kepulauan Seribu juga meluncurkan buku Sejarah Lokal di Kepulauan Seribu (Khususnya mengenai Raja Pandita sebagai raja yang diasingkan dan akhirnya wafat di Pulau Tidung)," katanya.
Kata dia, buku ini akan dibagikan kepada masyarakat melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip DKI Jakarta, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, setiap sekolah di Kepulauan Seribu dan perpustakaan Ruang Publk Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di setiap kelurahan Kepulauan Seribu, serta kepada masyarakat yang membutuhkan.
Tahun ini acara Hajatan Tradisi Kebudayaan dilaksanakan di Pulau Tidung dengan mengangkat sejarah Raja Pandita. Acara dilaksanakan selama dua hari pada akhir pekan lalu.
Acara tersebut diramaikan oleh kurang lebih 600 peserta dari enam kelurahan di Kepulauan Seribu. Mereka tampil dengan ciri khas seni budaya pulau masing masing. Juga penampilan-penampilan hasil karya kreativitas masyarakat maupun komunitas di Kepulauan Seribu.
Hajatan Tradisi Budaya merupakan puncak perayaan dari rangkaian kegiatan Pelatihan, Pembinaan dan Perlindungan kebudayaan di Kabupaten Kepulauan Seribu yang diselenggarakan Suku Dinas Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Seribu.
"Sesuai amanah Peraturan Daerah tentang Pelestarian Kebudayaan, agar masyarakat tetap semangat menjaga, melestarikan dan sekaligus merayakan nilai-nilai luhur kearifan lokal. Kita tidak boleh lupa sejarah kita," ujar Kepala Suku Dinas Kebudayaan Kepulauan Seribu Tonny Bako dalam keterangannya, Rabu (1/11/2023).
Acara yang digelar di Lapangan Alun-Alun Pulau Tidung ini menampilkan Drama Kolosal Tanah Tidung dari Masa ke Masa. Cerita epik ini menggambarkan perkembangan dan warisan budaya pulau ini.
Ada juga penampilan grup tari dan grup musik tradisi. Para seniman lokal tampil memesona dengan penampilan tari dan musik yang menggambarkan kekayaan budaya Kepulauan Seribu. Mereka membawa penonton dalam nuansa tradisional yang memukau.
Selain itu, ada jugaa pertunjukan tari massal, dimana seluruh peserta didik SMP dan SMA berpartisipasi dalam sebuah tarian yang menggambarkan persatuan masyarakat Kepulauan Seribu. Selain itu, ada acara peluncuran buku sejarah Raja Pandita.
"Dalam kegiatan ini Suku Dinas Kebudayaan Kepulauan Seribu juga meluncurkan buku Sejarah Lokal di Kepulauan Seribu (Khususnya mengenai Raja Pandita sebagai raja yang diasingkan dan akhirnya wafat di Pulau Tidung)," katanya.
Kata dia, buku ini akan dibagikan kepada masyarakat melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip DKI Jakarta, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, setiap sekolah di Kepulauan Seribu dan perpustakaan Ruang Publk Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di setiap kelurahan Kepulauan Seribu, serta kepada masyarakat yang membutuhkan.
(thm)