Polisi Kerahkan 2.098 Personel Gabungan Amankan Aksi Bela Palestina di Kedubes AS
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ribuan masyarakat tumpah ruah di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat untuk menggelar aksi damai membela Palestina atas kekejaman Israel di Jalur Gaza, Sabtu (28/10/2023).
Kasi Humas Polres Jakarta Pusat, AKP Dwi Hardono mengatakan sebanyak 2.098 personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan Porles Jakarta Pusat dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut.
Dwi menjelaskan pihaknya juga tidak melakukan rekayasa lalu lintas. Namun akan ada penyesuaian jika terdapat eskalasi massa aksi.
"Kekuatan personel sebanyak 2.098, tidak ada rekayasa arus lalin. Situasional sesuai eskalasi," ujarnya.
Pantauan MNC Portal di lapangan, pukul 08.59 WIB arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan menuju ke Patung Kuda sudah tersendat karena massa aksi sudah memadati dua ruas jalan. Berbeda dengan pukul 07.00 WIB, hanya satu ruas jalan yang dipakai untuk aksi tersebut, yakni arah dari Patung Kuda menuju Stasiun Gambir.
Di sisi lain, Pimpinan aksi damai bela Palestina, Ustaz Bachtiar Nasir mengungkapkan sebanyak 500 ribu orang akan menghadiri aksi yang digelar di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat. Mayoritas berasal dari wilayah Jabodetabek, namun ada juga yang sengaja datang dari luar Pulau Jawa.
"Ya terdata ada sekitar 500 ribu dari data semalam yang kita kumpulkan dari panitia. Dan mereka dari Jakarta mayoritas, sekitar Jabodetabek tapi ada Purwakarta, Bandung, Subang sampai ke Pariangan Timur, juga ada yang dari luar Jawa. Selain dari Solo Surabaya, ada juga dari Kalbar, Sulawesi, dari Sumatera, Lampung terutama yang dekat," ujar Ustaz Bachtiar Nasir saat ditemui di lokasi aksi, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10/2023).
Ustaz Bachtiar Nasir yang juga Ketua Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) mengatakan aksi sengaja dilakukan di depan Kedubes Amerika Serikat. Karena menurutnya, Pemerintah Amerika Serikat turut mendukung pembantaian yang dilakukan Israel ke Palestina.
"Ya mereka datang ke sini untuk ikut dalam rangka menekan Pemerintah Amerika Serikat di depan kedutaan ini karena nyatanya Pemerintah Amerika telah mendukung genosida, pembantaian di Palestina. Bahkan mendatangkan uangnya, senjatanya, medianya, tentaranya dan amunisinya, bahkan juga sekutu-sekutunya," tutupnya.
Kasi Humas Polres Jakarta Pusat, AKP Dwi Hardono mengatakan sebanyak 2.098 personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan Porles Jakarta Pusat dikerahkan untuk mengamankan aksi tersebut.
Dwi menjelaskan pihaknya juga tidak melakukan rekayasa lalu lintas. Namun akan ada penyesuaian jika terdapat eskalasi massa aksi.
"Kekuatan personel sebanyak 2.098, tidak ada rekayasa arus lalin. Situasional sesuai eskalasi," ujarnya.
Pantauan MNC Portal di lapangan, pukul 08.59 WIB arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan menuju ke Patung Kuda sudah tersendat karena massa aksi sudah memadati dua ruas jalan. Berbeda dengan pukul 07.00 WIB, hanya satu ruas jalan yang dipakai untuk aksi tersebut, yakni arah dari Patung Kuda menuju Stasiun Gambir.
Di sisi lain, Pimpinan aksi damai bela Palestina, Ustaz Bachtiar Nasir mengungkapkan sebanyak 500 ribu orang akan menghadiri aksi yang digelar di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat. Mayoritas berasal dari wilayah Jabodetabek, namun ada juga yang sengaja datang dari luar Pulau Jawa.
"Ya terdata ada sekitar 500 ribu dari data semalam yang kita kumpulkan dari panitia. Dan mereka dari Jakarta mayoritas, sekitar Jabodetabek tapi ada Purwakarta, Bandung, Subang sampai ke Pariangan Timur, juga ada yang dari luar Jawa. Selain dari Solo Surabaya, ada juga dari Kalbar, Sulawesi, dari Sumatera, Lampung terutama yang dekat," ujar Ustaz Bachtiar Nasir saat ditemui di lokasi aksi, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10/2023).
Ustaz Bachtiar Nasir yang juga Ketua Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis (KIBBM) mengatakan aksi sengaja dilakukan di depan Kedubes Amerika Serikat. Karena menurutnya, Pemerintah Amerika Serikat turut mendukung pembantaian yang dilakukan Israel ke Palestina.
"Ya mereka datang ke sini untuk ikut dalam rangka menekan Pemerintah Amerika Serikat di depan kedutaan ini karena nyatanya Pemerintah Amerika telah mendukung genosida, pembantaian di Palestina. Bahkan mendatangkan uangnya, senjatanya, medianya, tentaranya dan amunisinya, bahkan juga sekutu-sekutunya," tutupnya.
(kri)