Tak Hanya Tawuran, Johar Baru Juga Rawan Peredaran Narkoba
A
A
A
JAKARTA - Lokasi rawan tawuran di Jakarta Pusat tak hanya terfokus pada 1 wilayah, yakni Johar Baru. Karena, masih ada sejumlah wilayah yang juga kerap terjadi aksi tawuran.
"Semua Johar Baru, Kampung Rawa termasuk Galur, semuanya," kata Kapolsek Johar Baru, Kompol Maruhum Nababan di Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Selain itu, kata Nababan, peredaran narkoba di Johar Baru sudah terjadi sejak lama. Maka itu, kata dia, pihaknya terus melakukan penangkapan bagi pelaku narkoba.
"Enggak usah sekarang, dari dulu (Johar Baru) kampungnya narkoba dulu kan zaman engkong opium ganja, zaman sekarang suntik-suntikan segala macam," bebernya.
Nababan mengungkapkan, Johar Baru sebenarnya relatif aman. Bahkan, dia menyebutkan, Johar Baru sebagai wilayah lumbung politik.
"Jadi, kalau kamu bilang narkoba, bilang saja lumbungnya politik, ini kan asetnya politik," ujarnya. (Baca Juga: Kecurigaan Djarot Soal Narkoba di Balik Tawuran Perlu Dibuktikan
Tawuran yang terjadi pada Jumat 1 September 2017, tepat perayaan Hari Raya Idul Adha, tambah Nababan, juga menjadi pertanyaan. "Ngapain perang depan rumah RW apa RW-nya pelit, apa RW-nya apa?" kata Nababan.
"Semua Johar Baru, Kampung Rawa termasuk Galur, semuanya," kata Kapolsek Johar Baru, Kompol Maruhum Nababan di Jakarta, Selasa (5/9/2017).
Selain itu, kata Nababan, peredaran narkoba di Johar Baru sudah terjadi sejak lama. Maka itu, kata dia, pihaknya terus melakukan penangkapan bagi pelaku narkoba.
"Enggak usah sekarang, dari dulu (Johar Baru) kampungnya narkoba dulu kan zaman engkong opium ganja, zaman sekarang suntik-suntikan segala macam," bebernya.
Nababan mengungkapkan, Johar Baru sebenarnya relatif aman. Bahkan, dia menyebutkan, Johar Baru sebagai wilayah lumbung politik.
"Jadi, kalau kamu bilang narkoba, bilang saja lumbungnya politik, ini kan asetnya politik," ujarnya. (Baca Juga: Kecurigaan Djarot Soal Narkoba di Balik Tawuran Perlu Dibuktikan
Tawuran yang terjadi pada Jumat 1 September 2017, tepat perayaan Hari Raya Idul Adha, tambah Nababan, juga menjadi pertanyaan. "Ngapain perang depan rumah RW apa RW-nya pelit, apa RW-nya apa?" kata Nababan.
(mhd)