Pertengkaran Keluarga Diduga Jadi Penyebab Kebakaran di Tambora

Rabu, 23 Agustus 2017 - 21:07 WIB
Pertengkaran Keluarga Diduga Jadi Penyebab Kebakaran di Tambora
Pertengkaran Keluarga Diduga Jadi Penyebab Kebakaran di Tambora
A A A
JAKARTA - Kebakaran hebat kembali terjadi di kawasan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat pada akhir pekan lalu ternyata bermula dari pertengkaran rumah tangga salah seorang warga setempat. Kebakaran ini membuat 20 rumah warga yang dihuni 153 penduduk dari 33 kepala keluarga (KK) terpaksa mengungsi.

Kanit Reskrim Polsek Tambora AKP Antonius mengatakan, setelah melakukan penyelidikan di TKP, ada dugaan kasus kebakaran tersebut dipicu pertengakaran rumah tangga. "Ada dugaan salah seorang warga nekat membakar hidup-hidup menantu dan cucunya. Kobaran api justru membakar rumah dan merambat ke bangunan lainnya," kata Antonius.

Menurut Antonius, penyidik tengah memburu seorang pria yang telah diketahui identitasnya. Sedangkan dua orang yakni, menanntu dan cucu masih mendapatkan perawatan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Meski demikian polisi enggan terburu buru untuk menyimpulkan kasus ini. Sebab, selain masih menunggu keterangan dari pria yang tengah diburu polisi itu, tim Labfor dari Mabes Polri pun belum terjun ke lapangan untuk menemukan titik terang. "Kita butuh waktu tiga hari untuk menyimpulkan hal itu," ujarnya.

Tak hanya membuat dua orang menjadi luka bakar. Kejadian yang terjadi di malam hari itu membuat enam orang warga harus terluka bakar dan patah tulang. Kini keenam korban masih menjalani perawatan di RS Tarakan dan RS Sumber Waras.

Seorang warga Isti (38) menuturkan penyebab kebakaran besar di Jalan Jembatan Besi 2 RT 07, 08, 09 RW 01, Tambora, Jakarta Barat, bukan akibat arus pendek listrik apalagi kelalaian manusia. "Penyebab sebenarnya kriminal. Adik ipar enggak terima kakak iparnya berani mengumpat bapak mertuanya dengan sebutan kasar," ungkapnya.

Dari situ dendam si adik ipar dan bapaknya berakar. Isti percaya kedua pelaku sudah merencanakan aksinya. Sebab mereka datang mengendap-endap ke kamar tidur korban saat pasangan suami-istri itu sedang mengobrol di tempat tidur.

"Mereka lagi ngobrol, tiba-tiba disiram bensin atau tinner. Lalu disulut api dari puntung rokok. Apinya menyebar menembus tembok-tembok rumah warga sekitar," sambungnya.

Kronologi tersebut dibenarkan oleh Ketua RT setempat. Namun Ketua RT 08 Rohadi menolak bicara banyak karena polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5187 seconds (0.1#10.140)