4 Evolusi Lambang DKI Jakarta, Terakhir Dijadikan Juga Logo Klub Persija Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tahun 2024 mendatang, Jakarta tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara Indonesia. Meski tak lagi menjadi Ibu Kota Negara, lambang Monas akan tetap menjadi entitas, karakter, dan ciri-ciri khas Kota Megapolitan tersebut.
Lambang Jakarta saat ini berbentuk sebuah perisai bersegi lima. Dalam perisai ini terlukis sebuah pintu gerbang atau gapura.
Di tengahnya ada gambar Monumen Nasional (Monas) yang di sisi kiri dan kanan dilingkari dengan padi dan kapas. Di bawahnya ada gambar gelombang yang dilukiskan secara stilistis.
Serta motto daerah, Jaya Raya ditulis dengan huruf berwarna merah. Namun, tahukah Anda, lambang resmi Pemprov DKI Jakarta yang juga dijadikan logo dari klub sepak bola Persija Jakarta ini telah empat kali berganti.
Dilansiir dari sejumlah sumber, dahulu Jakarta bernama Batavia. Lambang pertama Batavia secara resmi diadopsi pada 8 Februari 1911. Lambangnya terdiri dari perisai merah dengan pedang biru yang dikelilingi karangan bunga pohon salam berwarna cokelat, ditopang oleh singa yang memegang pedang dan anak panah, di atas lengannya terdapat mahkota kota biasa.
Kemudian tertulis semboyan Ende Dispereert Niet. Motto tersebut diambil dari pelukan keluarga Coen: Ende Dispereert Niet (Dan jangan menyerah).
Pada 14 Januari 1929, warna perisai diubah menjadi oranye. Perubahan besar pada lambang terjadi pada tanggal 22 Januari 1930, dengan perubahan bentuk perisai, singa penyangga menjadi penyangga perisai, mahkota diubah menjadi mahkota kota biasa dan semboyan disingkat menjadi Dispereert Niet (Don tidak menyerah).
Lambang yang pernah di Jakarta. Foto/Istimewa
Lambang ini digunakan hingga 7 Maret 1942, ketika pasukan Jepang resmi menduduki Batavia.
Lambang Jakarta saat ini berbentuk sebuah perisai bersegi lima. Dalam perisai ini terlukis sebuah pintu gerbang atau gapura.
Di tengahnya ada gambar Monumen Nasional (Monas) yang di sisi kiri dan kanan dilingkari dengan padi dan kapas. Di bawahnya ada gambar gelombang yang dilukiskan secara stilistis.
Serta motto daerah, Jaya Raya ditulis dengan huruf berwarna merah. Namun, tahukah Anda, lambang resmi Pemprov DKI Jakarta yang juga dijadikan logo dari klub sepak bola Persija Jakarta ini telah empat kali berganti.
Dilansiir dari sejumlah sumber, dahulu Jakarta bernama Batavia. Lambang pertama Batavia secara resmi diadopsi pada 8 Februari 1911. Lambangnya terdiri dari perisai merah dengan pedang biru yang dikelilingi karangan bunga pohon salam berwarna cokelat, ditopang oleh singa yang memegang pedang dan anak panah, di atas lengannya terdapat mahkota kota biasa.
Kemudian tertulis semboyan Ende Dispereert Niet. Motto tersebut diambil dari pelukan keluarga Coen: Ende Dispereert Niet (Dan jangan menyerah).
Pada 14 Januari 1929, warna perisai diubah menjadi oranye. Perubahan besar pada lambang terjadi pada tanggal 22 Januari 1930, dengan perubahan bentuk perisai, singa penyangga menjadi penyangga perisai, mahkota diubah menjadi mahkota kota biasa dan semboyan disingkat menjadi Dispereert Niet (Don tidak menyerah).
Lambang yang pernah di Jakarta. Foto/Istimewa
Lambang ini digunakan hingga 7 Maret 1942, ketika pasukan Jepang resmi menduduki Batavia.