Pengamat Nilai Kurangnya Kesejahteraan Membuat Guru Terlibat Kriminalitas

Rabu, 09 Agustus 2017 - 03:21 WIB
Pengamat Nilai Kurangnya Kesejahteraan Membuat Guru Terlibat Kriminalitas
Pengamat Nilai Kurangnya Kesejahteraan Membuat Guru Terlibat Kriminalitas
A A A
DEPOK - Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Ferdinand Andi Lolo mengatakan, saat ini tingkat kesejahteraan guru memang belum merata. Kemungkinan hanya guru sekolah internasional saja yang tingkat kesejahteraannya sudah baik.

Kondisi demikian bisa saja membuat guru yang tingkat kesejahteraannya masih rendah nekat bertindak demikian. "Saya melihatnya ini karena desakan ekonomi dan salah satu barang berharga yang bisa diagunkan ya sertifikasi sehingga mereka nekat berbuat demikian," katanya kepada wartawan, Selasa (8/8/2017).

Namun dia mengaku tidak tahu apakan desakan ekonomi yang dialami guru itu memang karena kebutuhan hidup atau hanya sekedar gaya hidup. Ketika desakan ekonomi meningkat kemudian tidak ada sumber penghasilan lain sehingga meminjam uang ke bank dengan agunan surat berharga menjadi pilihan ril untuk mereka.

"Mereka beranggapan menggadaikan surat ke bank menjadi paling mudah dilakukan dan cepat mendapatkan uangnya," paparnya. (Baca: Ratusan Guru Dibekuk Polisi Terkait Ijazah Palsu )

Disisi lain pihak bank kurang tingkat kewaspadaannya. Karena hal itu (penggadaian sertifikasi) dianggap sebagai sesuatu yang lumrah. Kelengahan bank terjadi karena melihat sebagai sesuatu yang biasa.

"Pengajuan seperti itu dianggap sudah biasa oleh bank sehingga tingkat kewaspadaannya menurun," katanya.

Ferdinand menuturkan untuk mengatasi masalah kesejahteraan guru perlu kerjasama banyak pihak. Yaitu Dinas Pendidikan yang menaungi guru pegawan negeri sipil serta Kementrian Keuangan.

"Guru itu contoh bagi muridnya. Kalau mereka saja berbuat demikian bagaimana bisa memberikan contoh baik," pungkasnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8980 seconds (0.1#10.140)