Polisi Terapkan Denda Rp500 Ribu untuk Penerobos JLNT Casablanca
A
A
A
JAKARTA - Maraknya penerobos Jalan Layang Nontol (JLNT) Casablanca khususnya pengendara sepeda motor membuat Ditlantas Polda Metro Jaya mengambil tindakan tegas. Petugas kepolisian langsung memberikan denda Rp500.000 kepada pelangar.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Halim Pagarra mengatakan, dalam sebulan ini banyak laporan masyarakat khususnya di JLNT Casablanca terkait pelangaran. "Kemarin sempat viral di media sosial ada segerombolan pengendara sepeda motor yang melawan arus di jalan itu," kata Halim kepada wartawan, Senin (24/7/2017).
Oleh karenanya, Halim menegaskan, kepolisian tidak lagi memberikan teguran melainkan langsung menindak dengan tilang dan mendendanya. "Denda yang diberikan sebesar Rp500.000 bagi pelanggar," tegas Halim.
Halim menuturkan, di ujung jalan sudah diberikan rambu larangan bagi sepeda motor namun masih saja ada yang tetap nekat. Menurutnya, yang lebih membahayakan adalah ketika pengendara menghindari petugas di ujung jalan. Mereka langsung melawan arah, padahal kendaraan yang melintas di lokasi tersebut cukup kencang begitu juga angin di atas jalan yang memiliki ketinggian 20 meter.
"Kalau kita tindak di ujung mereka akan melawan arah, itu semakin membahayakan," tuturnya. Oleh karena itu, pihaknya sudah meminta anggota untuk menindak tegas bagi pelanggar dengan denda maksimal. Tidak ada toleransi lagi bagi para pelanggar.
Hingga Senin ini sudah ada ratusan pelanggar yang ditindak. Pihaknya juga telah menempatkan petugas di ujung jalan untuk mengambil tindakan. Dia berharap, dengan adanya penindakan tegas ini bisa menyadarkan dan mengurangi pelaku pelanggaran lalulintas khususnya penerobos JLNT dan trotar.
Hasim pelanggar mengaku menyesal menrobos JLNT."Kalau dendanya segini saya nyesel, dendanya sama kaya cicilan motor saya," ujar warga Duren Sawit, Jakarta Timur.
Hasim mengaku sudah mengetahui kalau tidak diperbolehkan untuk naik ke JLNT. Karena melihat ada sepeda motor yang naik maka diikutinya.
Ketua Forum Warga Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan mengatakan, minimnya kesadaran masyarakat pengguna jalan raya membuat jalan-jalan Ibu Kota semakin semrawut. Bahkan, mereka juga yang menjadi penyebab kemacetan.
"Kita bisa lihat dibeberapa jalan, terkadang banyak pengendara yang asal potong sehingga membuat pengemudi lainnya celaka," katanya.
Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Halim Pagarra mengatakan, dalam sebulan ini banyak laporan masyarakat khususnya di JLNT Casablanca terkait pelangaran. "Kemarin sempat viral di media sosial ada segerombolan pengendara sepeda motor yang melawan arus di jalan itu," kata Halim kepada wartawan, Senin (24/7/2017).
Oleh karenanya, Halim menegaskan, kepolisian tidak lagi memberikan teguran melainkan langsung menindak dengan tilang dan mendendanya. "Denda yang diberikan sebesar Rp500.000 bagi pelanggar," tegas Halim.
Halim menuturkan, di ujung jalan sudah diberikan rambu larangan bagi sepeda motor namun masih saja ada yang tetap nekat. Menurutnya, yang lebih membahayakan adalah ketika pengendara menghindari petugas di ujung jalan. Mereka langsung melawan arah, padahal kendaraan yang melintas di lokasi tersebut cukup kencang begitu juga angin di atas jalan yang memiliki ketinggian 20 meter.
"Kalau kita tindak di ujung mereka akan melawan arah, itu semakin membahayakan," tuturnya. Oleh karena itu, pihaknya sudah meminta anggota untuk menindak tegas bagi pelanggar dengan denda maksimal. Tidak ada toleransi lagi bagi para pelanggar.
Hingga Senin ini sudah ada ratusan pelanggar yang ditindak. Pihaknya juga telah menempatkan petugas di ujung jalan untuk mengambil tindakan. Dia berharap, dengan adanya penindakan tegas ini bisa menyadarkan dan mengurangi pelaku pelanggaran lalulintas khususnya penerobos JLNT dan trotar.
Hasim pelanggar mengaku menyesal menrobos JLNT."Kalau dendanya segini saya nyesel, dendanya sama kaya cicilan motor saya," ujar warga Duren Sawit, Jakarta Timur.
Hasim mengaku sudah mengetahui kalau tidak diperbolehkan untuk naik ke JLNT. Karena melihat ada sepeda motor yang naik maka diikutinya.
Ketua Forum Warga Kota Jakarta Azas Tigor Nainggolan mengatakan, minimnya kesadaran masyarakat pengguna jalan raya membuat jalan-jalan Ibu Kota semakin semrawut. Bahkan, mereka juga yang menjadi penyebab kemacetan.
"Kita bisa lihat dibeberapa jalan, terkadang banyak pengendara yang asal potong sehingga membuat pengemudi lainnya celaka," katanya.
(whb)