Sungai Tercemar Limbah, Pelayanan Air Bersih di Utara Bekasi Terganggu

Rabu, 04 Oktober 2023 - 13:59 WIB
loading...
Sungai Tercemar Limbah, Pelayanan Air Bersih di Utara Bekasi Terganggu
Warga di wilayah Utara Kabupaten Bekasi mengeluhkan ketersediaan air bersih selama sepekan terakhir. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
BEKASI - Warga di wilayah Utara Kabupaten Bekasi mengeluhkan ketersediaan air bersih selama sepekan terakhir. Bahkan, aliran air PDAM sempat bau dan menghitam akibat tercemar limbah.

Perumda Tirta Bhagasasi membenarkan adanya gangguan pelayanan air selama beberapa hari terakhir. Hal itu disebabkan Kali Bekasi yang menjadi bahan air baku tercemar limbah. Di sisi lain, debit Sungai Tarum Barat atau Kalimalang tidak mencukupi.

“Kali Bekasi selama ini dijadikan bahan air baku untuk diolah Perumda Bhagasasi Bekasi, menjadi air bersih. Setelah diolah melalui proses di Instalasi Pengolahan Air (IPA), air bersih didistribusikan ke masyarakat,” kata Direktur Utama Usep Rahman Salim, Rabu (4/10/2023).

Usep menjelaskan, semestinya air baku untuk dijadikan air bersih memanfaatkan Kalimalang. Tetapi, karena air dari Kalimalang debitnya tidak mencukupi, Perum Jasa Tirta (PJT) II pengelola mencampur air Kali Bekasi dengan air Kalimalang di Bendung Nowo di Kota Bekasi.

Namun karena pencemaran, pelayanan air pun terhambat. “Namun, sebagaimana diketahui, setiap tahun khususnya pada musim kemarau, air di Kali Bekasi selalu tercemar limbah dan debit airnya berkurang. Ini berdampak kepada pelayanan air bersih kepada pelanggan,” ucapnya.



Akibat kendala ini, kata dia, tiga wilayah pelayanan terkena dampak yakni wilayah di Kecamatan Babelan, Tarumajaya, dan Kelurahan Pondok Ungu. Di tiga wilayah pelayanan tersebut, terdapat sekitar 80.000 pelanggan sambungan langsung.

Kali Bekasi merupakan perpaduan dari Kali Cileungsi dan Cikeas yang berasal dari Kabupaten Bogor. Dugaan kuat, pencemaran tersebut sudah sejak hulu di Kabupaten Bogor. Untuk itu, pemerintah diminta untuk mencarikan solusi terkait pencemaran ini.

Pencemaran Kali Bekasi yang mengganggu produksi, sebenarnya sudah terjadi mulai pertengahan Agustus 2023. Kian hari, kondisi pencemaran ini makin buruk dan tidak memenuhi standar mutu air baku sehingga penyalurannya dihentikan.

Namun demikian, Usep mengatakan pihaknya telah menanggulangi kondisi tersebut dengan mengirim air bantuan melalui truk tanki. Saban hari, tiga truk tanki dikirimkan ke sejumlah titik di tiga wilayah tersebut.

“Karena produksi air bersih terganggu, otomatis sangat terdampak pada pelanggan. Untuk mengatasinya, Perumda Tirta Bhagasasi mendistribusikan air bersih melalui mobil tanki di tiga wilayah Babelan, Tarumajaya dan Pondok Ungu,” ungkapnya.

Menurut dia, setelah sempat dihentikan, produksi air baku kembali dimulai meski baru mencapai 30-35 persen. Jika pasokan air curah sudah normal, produksi akan kembali seperti biasa. Diharapkan, air baku dapat semakin membaik, dan pelayanan akan terus meningkat.

“Sampai saat ini, distribusi air melalui mobil tanki masih terus kita lakukan hingga malam hari. Tapi, namanya melalui mobil tanki, sangat terbatas, dan semua pelanggan tidak terlayani. Tapi kami terus berusaha,” ucap dia.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan menambahkan, kasus pencemaran sungai di wilayah Bekasi memang sangat memprihatinkan.”Selain darurat sampah, wilayah Bekasi juga darurat pencemaran sungai yang tak kunjung selesai sejak dulu,” kata Dani.

Menurut dia, pemerintah sudah mencari solusi soal pencemaran ini hingga menindaktegas pelaku usaha yang terbukti sengaja membuang limbah ke sungai. ”Kita sudah tertibkan, tapi tetap saya muncul lagi. Ini butuh peran dari pusat hingga daerah untuk menanganinya,” ucapnya.

Dani sudah memerintah instansi terkait dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup dan Satpol PP yang berkolaborasi dengan pihak penegak hukum dari kepolisian, kejaksaan, dan TNI untuk mencarikan solusi terkait penindakan pencemaran sungai ini.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1981 seconds (0.1#10.140)