Waspadai Potensi Tanah Longsor di 11 Kecamatan Wilayah Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyampaikan peringatan adanya potensi tanah longsor di 11 wilayah kecamatan Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
Peringatan tersebut disampaikan BPBD melalui akun media sosial resmi Instagram bpbddkijakarta Senin (2/10/2023), dengan tema 'Info Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Tanah Longsor di Wilayah DKI Jakarta bulan Oktober 2023'.
"Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG," tulis admin akun tersebut.
BPBD DKI mengutip informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG ) beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di zona menengah. Zona menengah itu berada di dua kota administrasi, yakni:
1. Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.
2. Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Cipayung, Kramatjati, dan Pasar Rebo.
"Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan," jelas admin dalam postingannya.
Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
BPBD DKI kemudian mengimbau agar masyarakat dapat mengantisipasi munculnya tanah longsor di wilayah tersebut.
"Untuk itu, kepada Lurah, Camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," tulis admin akun bpbddkijakarta.
Peringatan tersebut disampaikan BPBD melalui akun media sosial resmi Instagram bpbddkijakarta Senin (2/10/2023), dengan tema 'Info Prakiraan Wilayah Potensi Terjadi Tanah Longsor di Wilayah DKI Jakarta bulan Oktober 2023'.
"Prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah disusun berdasarkan hasil tumpang susun (overlay) antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG," tulis admin akun tersebut.
BPBD DKI mengutip informasi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG ) beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di zona menengah. Zona menengah itu berada di dua kota administrasi, yakni:
1. Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.
2. Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Cipayung, Kramatjati, dan Pasar Rebo.
"Pada Zona Menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan," jelas admin dalam postingannya.
Sementara pada Zona Tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali.
BPBD DKI kemudian mengimbau agar masyarakat dapat mengantisipasi munculnya tanah longsor di wilayah tersebut.
"Untuk itu, kepada Lurah, Camat, dan masyarakat diimbau untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," tulis admin akun bpbddkijakarta.
(thm)