BPOM Temukan Makanan Kedaluwarsa untuk Parsel di Asemka

Kamis, 08 Juni 2017 - 21:45 WIB
BPOM Temukan Makanan Kedaluwarsa untuk Parsel di Asemka
BPOM Temukan Makanan Kedaluwarsa untuk Parsel di Asemka
A A A
JAKARTA - Sejumlah makanan ringan, biskuit, serta minuman kedaluwarsa ditemukan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta dari sebuah toko dan gudang makanan di Pintu Besar Selatan, Asemka, Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat. Rencananya makanan kedaluwarsa tersebut diedarkan ke masyarakat melalui paketan parsel yang disebar saat mendekati Lebaran.

Kepala BPOM DKI Jakarta, Dewi Prawita Sari mengakui temuan ini bermula saat pihaknya melakukan pengecekan rutin di tempat itu. Dari tiga kali pengecekan, terungkap si pemilik tak juga membuang makanan basi itu.

"Malahan si pemilik mengganti tahun dan bulan kedaluwarsanya agar makanan itu bisa diperjualbelikan kembali," kata Dewi ketika ditemui di lokasi pada Kamis (8/6/2017). Dewi mengaku terkejut dengan temuan makanan ini. Sebab jumlah makanannya kedaluwarsa tersimpan dalam jumlah besar di beberapa ratus dus dalam gudang atas toko ukuran 7x20 meter.

Rencanaya makanan itupun akan dibawa oleh BPOM ke kantornya untuk dimusnahkan. Sementara beberapa sample yang ada akan di uji coba ke lab untuk membuktikan apakah makanan itu benar kedaluwarsa.

"Tapi dari sekilas, kami yakin betul ini makanan kedaluwarsa. Sekalipun dalam tanggalnya belum menunjukan waktu expired," ucapnya.

Dewi menuturkan, makanan kedaluwarsa yang ditemukan di toko itu cukup berbahaya. Sebab, makanan semacam itu mengandung bakteri paktogen yang mana bila di konsumsi akan menyebabkan orang akan menjadi koma hingga meninggal dunia.

Pemilik toko Ale (47) menampik bila menjual makanan kedaluwarsa. Ale beralasan tidak mengetahui, sebab segala urusan pengiriman barang dan pengambilan makan dalam gudang dilakukan oleh anak buahnya.

"Sejak barang datang, yang melakukan adalah karyawan saya. Saya tidak tahu, saya cuman laporan aja," kilahnya. Meski demikian terkait makanan kedaluwarsa, Ale mengatakan rencananya makanan ini akan dibuang ke dua tempat pembuangan sampah (TPS).

"Sebenarnya sudah saya suruh buang. Tapi ngga dibuang ke tempat sampah," ucapnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7472 seconds (0.1#10.140)