Soal Pembunuhan Imam Masykur, Hotman Paris Sebut Oknum TNI Bawa Surat Tugas Palsu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengacara kondang sekaligus kuasa hukum korban pembunuhan oknum TNI yakni Imam Masykur, Hotman Paris Hutapea mengungkap oknum TNI membawa surat tugas palsu hingga airsoft gun.
Hal itu disampaikan Hotman saat mendampingi ibu korban ketika menyaksikan proses rekonstruksi yang digelar tertutup di Markas Pomdam Jaya, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023).
"Iya, mereka membawa surat tugas palsu, mereka bawa borgol, atribut palsu yang airsoft gun," kata Hotman kepada awak media usai rekonstruksi.
Hotman menambahkan bahwa setelah korban Imam Masykur meninggal dan dibuang, para tersangka turut berupaya menghilangkan barang bukti. Ia menyebut proses yang dilakukan tersebut hampir semalaman hingga korban di temukan pada Waduk Jatiluhur.
"Sesudah mayat dibuang, mereka semua membuang bukti-bukti, termasuk sarung tangan palsu, hp korban, semua dibuang untuk menghilangkan barang bukti. Prosesnya kayaknya dimulai dari sore sampe pagi ya. Proses hampir semalaman," ujarnya.
Hotman memastikan tidak ada fakta baru yang muncul dalam proses rekonstruksi tersebut. Ia menekankan bahwa Pomdam Jaya transparan dan mengarah ke Pasal 340 KUHP.
"Enggak ada fakta baru, saya rasa penyelidikan oleh Pomdam Jaya sudah transparan, dan jelas mengarah ke (Pasal) 340 KUHP," tuturnya.
Sebelumnya, Pomdam Jaya menggelar rekonstruksi secara tertutup terhadap perkara pembunuhan berencana pemuda asal Aceh (25), Imam Masykur, oleh tiga oknum anggota TNI di Markas Pomdam Jaya, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023). Sebanyak 23 adegan diperagakan oleh para tersangka.
"Total 23 adegan dalam rekonstruksi," kata Danpomdam Jaya, Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar.
Irsyad memastikan, adegan dengan keterangan ketiga tersangka cocok. Salah satunya saat pelaku memperagakan kala meminta tebusan sejumlah uang ke ibu korban hingga mengecek kondisi korban.
"Cocok antara bagian masing-masing itu cocok, seperti contohnya pada saat dia meminta ke ibu korban sejumlah uang, kemudian pada saat yang bersangkutan mengecek kondisi korban juga, semua cocok di mana korban meninggal diketahui meninggal di Jalan Tol Cimanggis dan ditemukan di Jatiluhur ternyata cocok keterangannya," ujarnya.
Lihat Juga: Wanita Hamil 9 Bulan Ini Dibunuh dan Dimutilasi Ibu Mertuanya atas Tuduhan Lakukan Sihir
Hal itu disampaikan Hotman saat mendampingi ibu korban ketika menyaksikan proses rekonstruksi yang digelar tertutup di Markas Pomdam Jaya, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023).
"Iya, mereka membawa surat tugas palsu, mereka bawa borgol, atribut palsu yang airsoft gun," kata Hotman kepada awak media usai rekonstruksi.
Hotman menambahkan bahwa setelah korban Imam Masykur meninggal dan dibuang, para tersangka turut berupaya menghilangkan barang bukti. Ia menyebut proses yang dilakukan tersebut hampir semalaman hingga korban di temukan pada Waduk Jatiluhur.
"Sesudah mayat dibuang, mereka semua membuang bukti-bukti, termasuk sarung tangan palsu, hp korban, semua dibuang untuk menghilangkan barang bukti. Prosesnya kayaknya dimulai dari sore sampe pagi ya. Proses hampir semalaman," ujarnya.
Hotman memastikan tidak ada fakta baru yang muncul dalam proses rekonstruksi tersebut. Ia menekankan bahwa Pomdam Jaya transparan dan mengarah ke Pasal 340 KUHP.
"Enggak ada fakta baru, saya rasa penyelidikan oleh Pomdam Jaya sudah transparan, dan jelas mengarah ke (Pasal) 340 KUHP," tuturnya.
Sebelumnya, Pomdam Jaya menggelar rekonstruksi secara tertutup terhadap perkara pembunuhan berencana pemuda asal Aceh (25), Imam Masykur, oleh tiga oknum anggota TNI di Markas Pomdam Jaya, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (26/9/2023). Sebanyak 23 adegan diperagakan oleh para tersangka.
"Total 23 adegan dalam rekonstruksi," kata Danpomdam Jaya, Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar.
Irsyad memastikan, adegan dengan keterangan ketiga tersangka cocok. Salah satunya saat pelaku memperagakan kala meminta tebusan sejumlah uang ke ibu korban hingga mengecek kondisi korban.
"Cocok antara bagian masing-masing itu cocok, seperti contohnya pada saat dia meminta ke ibu korban sejumlah uang, kemudian pada saat yang bersangkutan mengecek kondisi korban juga, semua cocok di mana korban meninggal diketahui meninggal di Jalan Tol Cimanggis dan ditemukan di Jatiluhur ternyata cocok keterangannya," ujarnya.
Lihat Juga: Wanita Hamil 9 Bulan Ini Dibunuh dan Dimutilasi Ibu Mertuanya atas Tuduhan Lakukan Sihir
(maf)