Penyebab Kematian Ibu dan Anak di Cinere Depok Masih Misterius, 29 Orang Sudah Diperiksa
loading...
A
A
A
DEPOK - Penyebab kematian ibu dan anak yang jasadnya ditemukan tinggal kerangka di Perumahan Bukit Cinere Indah, Depok, hingga kini masih misterius. Sebanyak 29 orang saksi sudah diperiksa polisi namun belum juga menemukan titik terang.
“Sudah 29 saksi (diperiksa),” ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian dikonfirmasi awak media, Minggu (24/9/2023).
Samian mengatakan, para saksi yang diperiksa merupakan pihak yang bisa menjelaskan aktivitas korban Grace Arijani Harahapan alias GAH (65), dan putranya David Ariyanto alias DAW (38). Meski demikian, belum ada perkembangan signifikan dalam penanganan kasus ini.
Diketahui, jasad GAH dan DAW ditemukan di kediaman mereka dalam keadaan tinggal tulang dan tengkorak pada Kamis 7 September 2023. Artinya, kasus ini sudah dua pekan lebih namun belum juga terungkap penyebab kematian korban.
Polisi hingga kini masih menunggu hasil forensik terhadap jasad kedua korban. Hasil forensik itu penting untuk memastikan ada tidaknya racun di tubuh korban.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramatjati Brigjen Pol Hariyanto sebelumnya menyampaikan, pihaknya masih menunggu hasil uji identifikasi Puslabfor atas kedua jenazah. Lantaran kondisi jasad yang membusuk, Tim Puslabfor mengalami kesulitan dalam proses identifikasi.
"Termasuk sulit juga ya proses identifikasi dua jenazah itu. Makanya butuh waktu menunggu proses identifikasi di Puslabfor, karena menimbang tingkat kesulitannya. Terlebih kondisi jasad sudah membusuk lama," ungkap Hariyanto.
Untuk mengidentifikasi penyebab kematian korban melalui uji laboratorium Puslabfor, pihaknya sudah mengambil sejumlah sampel organ. Seperti hati, lambung atau bagian-bagian usus dari jenazah.
Guna memahami penyebab kematian secara tepat, Puslabfor juga sudah melakukan pemeriksaan toksikologi, histopatologi, dan DNA.
Uji laboratorium toksikologi dilangsungkan guna memastikan adanya zat bahaya di dalam jasad korban. Sedangkan untuk uji histopatologi dimaksudkan demi memastikan adanya kelainan sel atau jaringan pada jasad tersebut.
Sedangkan tes DNA dilakukan untuk mengetahui adanya riwayat penyakit genetik atau kelainan lainnya yang menjadi dugaan motif tewasnya jenazah.
“Sudah 29 saksi (diperiksa),” ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Samian dikonfirmasi awak media, Minggu (24/9/2023).
Samian mengatakan, para saksi yang diperiksa merupakan pihak yang bisa menjelaskan aktivitas korban Grace Arijani Harahapan alias GAH (65), dan putranya David Ariyanto alias DAW (38). Meski demikian, belum ada perkembangan signifikan dalam penanganan kasus ini.
Diketahui, jasad GAH dan DAW ditemukan di kediaman mereka dalam keadaan tinggal tulang dan tengkorak pada Kamis 7 September 2023. Artinya, kasus ini sudah dua pekan lebih namun belum juga terungkap penyebab kematian korban.
Polisi hingga kini masih menunggu hasil forensik terhadap jasad kedua korban. Hasil forensik itu penting untuk memastikan ada tidaknya racun di tubuh korban.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramatjati Brigjen Pol Hariyanto sebelumnya menyampaikan, pihaknya masih menunggu hasil uji identifikasi Puslabfor atas kedua jenazah. Lantaran kondisi jasad yang membusuk, Tim Puslabfor mengalami kesulitan dalam proses identifikasi.
"Termasuk sulit juga ya proses identifikasi dua jenazah itu. Makanya butuh waktu menunggu proses identifikasi di Puslabfor, karena menimbang tingkat kesulitannya. Terlebih kondisi jasad sudah membusuk lama," ungkap Hariyanto.
Untuk mengidentifikasi penyebab kematian korban melalui uji laboratorium Puslabfor, pihaknya sudah mengambil sejumlah sampel organ. Seperti hati, lambung atau bagian-bagian usus dari jenazah.
Guna memahami penyebab kematian secara tepat, Puslabfor juga sudah melakukan pemeriksaan toksikologi, histopatologi, dan DNA.
Uji laboratorium toksikologi dilangsungkan guna memastikan adanya zat bahaya di dalam jasad korban. Sedangkan untuk uji histopatologi dimaksudkan demi memastikan adanya kelainan sel atau jaringan pada jasad tersebut.
Sedangkan tes DNA dilakukan untuk mengetahui adanya riwayat penyakit genetik atau kelainan lainnya yang menjadi dugaan motif tewasnya jenazah.
(thm)