Liburan ke Garut, Lima Santri Depok Hilang Terseret Ombak

Rabu, 17 Mei 2017 - 19:12 WIB
Liburan ke Garut, Lima Santri Depok Hilang Terseret Ombak
Liburan ke Garut, Lima Santri Depok Hilang Terseret Ombak
A A A
DEPOK - Kabar duka melanda keluarga Pondok Pesantren Hidayatullah Depok di Jalan Raya Kalimulya RT 1 RW 5, Cilodong, Depok. Pasalnya, lima santrinya menjadi korban terseret ombak saat rekreasi di Pantai Cidora Cilame, Rancabuaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Saat itu para santri sedang menikmati sejuknya suasana alam di pantai itu.

Kelima siswa yang menjadi korban merupakan siswa kelas IX SMP Ponpes Hidayatullah, Depok. Hingga saat ini keberadaan lima siswa itu belum ditemukan.

Pencarian terus dilakukan oleh pihak yayasan. Bahkan mereka mengirimkan tim untuk menyisir lokasi kejadian guna menemukan kelima korban yang masih hilang.

Sekretaris Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah Iwan Ruswanda mengatakan, para siswa berangkat ke Pantai Cidora dalam rangka wisata alam. Rombongan berangkat pada Senin, 15 Mei 2017 lalu sebanyak 23 orang termasuk guru pembimbing.

"Setiap kali santri selesai menjalani ujian akhir sekolah melakukan kegiatan ini," katanya, Rabu (17/5/2017). Dari keterangan guru pendamping yang ikut ke sana, kejadian diperkirakan pukul 16.00 WIB. Pihaknya menerima kabar sekitar pukul 17.00 WIB pada Selasa sore.
"Jadi ada 13 siswa berenang di pantai namun karena ombak besar, 8 siswa tergulung ombak. Tiga di antaranya berhasil diselamatkan warga dan polisi air, sedangkan lima santri lain hingga kini masih hilang," paparnya.

Iwan menuturkan, kelima santri yang masih dalam pencarian antara lain Rijal Amrullah (Tangerang), Wisnu Dwi (Depok), Khalid Abdulllah Hasan (Bekasi), Muhammad Syaifullah Abdul Aziz (Depok) dan Faisal Ramadhan (Depok). "Bahkan salah satu santri yang hilang bernama Muhammad Syaifullah Abdul Aziz adalah terbaik. Dia bahkan baru saja menyelesaikan menghafal Alquran 7 juz. Padahal target kami itu ke santri hafal 6 jus setiap tahun nya," ungkapnya.

Dia menerangkan, hingga kini siswa yang selamat dalam keadaan shock. Keluarga santri yang keberadaan nya hilang pun juga sudah diberitahu. "Mereka shock juga, manusiawi lah. Mereka menyerahkan sepenuhnya ke kami. Pihak yayasan juga menerjunkan 14 orang dalam satu tim. Mereka sudah melakukan penyisiran sejak Rabu pagi, namun hasilnya masih nihil. Ombaknya masih tinggi," terang Iwan.

Keluarga korban, lanjutnya juga ada yang langsung ke lokasi kejadian. "Mereka ikhlas. Mereka tidak putus-putusnya beristighfar, kami masih terus berupaya menemukan santri. Enam mobil ambulance juga sudah disiapkan," tambahnya.

Dirinya mengatakan pencarian korban dibantu pihak lain seperti Tim SAR dari kabupaten Garut, kemudian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Garut. "Dari Pemkot Depok juga katanya mau kirimkan bantuan, tadi Pak Camat kesini," katanya.

Iwan menjelaskan kegiatan wisata alam itu direncanakan dilaksanakan selama dua hari. "Tadinya mau 2 hari. Disana mereka niatnya mau refreshing, melepas lelah setelah ujian karena Sabtu kemarin habis ujian hafalan Alquran," ucapnya.

Pihaknya berharap bisa mendapat kabar baik dari pencarian korban yang sedang dilakukan. Atas peristiwa tersebut, aktivutas belajar mengajar di Pondok Pesantren tidak terganggu. "Yang mondok di sini kelas 3 SMP ke atas hingga perguruan tinggi. Kami juga minta ke para siswa agar tidak putus mendoakan agar kelima santri kami yang hilang dapat ditemukan," ujarnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4476 seconds (0.1#10.140)