Kalimat Karangan Bunga untuk Ahok Bersifat Provokatif
A
A
A
JAKARTA - Eskalasi politik dan ketegangan antar pendukung, termasuk di dunia maya, usai Pemilihan Gubernur DKI Jakarta diharapkan kembali normal. Namun, aksi kirim bunga ke Balai Kota dikhawatirkan membuyarkan harapan tersebut.
Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Said Didu mengatakan, kata-kata dalam karangan bunga yang dikirim ke Balai Kota bisa menambah ketegangan masyarakat. Menurutnya, kata-kata dalam karangan bunga itu bersifat provokatif bisa memancing kemarahan masyarakat lainnya.
"Bagus saja kalau terima kasih. Mohon cek kalimat-kalimat bunga yang isinya pecah-belah. Itu yang saya persoalkan," ujar Said dalam akun Twitter @saididu, Rabu (26/4/2017).
Dia menyarankan sebaiknya semua tindakan yang berpotensi memicu perpecahan masyarakat sebaiknya dihentikan. Dia juga berharap semua pihak bisa menahan diri agar situasi yang sempat memanas kembali normal. (Baca: Toko Bunga Ini Kebanjiran Order Karangan Bunga untuk Ahok)
"Banyak yang salah paham dengan twit saya padahal maksudnya ada yang dalih kirim bunga terima kasih padahal isinya pecah-belah lagi," ucapnya.
Mantan Staf Khusus Menteri ESDM, Said Didu mengatakan, kata-kata dalam karangan bunga yang dikirim ke Balai Kota bisa menambah ketegangan masyarakat. Menurutnya, kata-kata dalam karangan bunga itu bersifat provokatif bisa memancing kemarahan masyarakat lainnya.
"Bagus saja kalau terima kasih. Mohon cek kalimat-kalimat bunga yang isinya pecah-belah. Itu yang saya persoalkan," ujar Said dalam akun Twitter @saididu, Rabu (26/4/2017).
Dia menyarankan sebaiknya semua tindakan yang berpotensi memicu perpecahan masyarakat sebaiknya dihentikan. Dia juga berharap semua pihak bisa menahan diri agar situasi yang sempat memanas kembali normal. (Baca: Toko Bunga Ini Kebanjiran Order Karangan Bunga untuk Ahok)
"Banyak yang salah paham dengan twit saya padahal maksudnya ada yang dalih kirim bunga terima kasih padahal isinya pecah-belah lagi," ucapnya.
(kur)