Marak Isu Penculikan Anak, Ini Kata Komnas Anak
A
A
A
JAKARTA - Polisi telah menyatakan isu penculikan anak dengan mengincar organ tubuh untuk dijual merupakan hoax belaka. Namun, Komnas Anak menilai, tak seharusnya polisi buru-buru menetapkan isu tersebut sebagai hoax.
Ketua Komnas Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, kabar tersebut jangan dianggap sebagai kabar burung belaka. Sebab, meski sampai saat ini peristiwa tersebut belum ada, tetapi tanda-tandanya sudah ditemukan.
"Seperti kasus Babe (Baekuni), ada tiga mayat yang organ tubuhnya hilang, kami juga dapat iklan harga penjualan organ di Malaysia. Pada lima tahun lalu, kasus ini juga sempat menjadi isu internasional, tanda-tandanya sudah ada," ujarnya pada wartawan di Jakarta Timur, Jumat (24/3/2017).
Menurutnya, berdasarkan informasi yang dimiliki Komnas Anak, di sejumlah negara seperti Nepal, India, Thailand dan Bangladesh, penjualan organ tersebut benar adanya. Maka itu, bukan tak mungkin bila isu penjualan organ benar terjadi di Indonesia
"Sangat dimungkinkan dan ini perlu diwaspadai. Untuk itu, masyarakat juga perlu waspada, tetapi jangan sampai juga menjadi paranoid," tuturnya.
Arist menerangkan, memang kebenaran isu tersebut sangat sulit untuk dibongkar. Sebab, biasanya kejahatan penjualan organ tubuh itu dilakukan oleh kalangan profesional dan bekerja secara berantai dengan sistem kerja terputus.
Dia berharap, meski peristiwa penjualan organ belum terbukti, polisi jangan langsung menganggap itu sebagai berita bohong. Sebab, bisa mengundang orang yang punya niatan seperti itu menjadi tenang.
Dia pun berharap, agar isu penjualan organ anak tersebut tak sengaja dimunculkan oleh oknum tertentu untuk mengalihkan isu yang sedang ramai saat ini. "Janganlah melakukan itu, mohon untuk tidak mengeksploitasi anak untuk mengalihkan isu," katanya.
Ketua Komnas Anak Arist Merdeka Sirait mengatakan, kabar tersebut jangan dianggap sebagai kabar burung belaka. Sebab, meski sampai saat ini peristiwa tersebut belum ada, tetapi tanda-tandanya sudah ditemukan.
"Seperti kasus Babe (Baekuni), ada tiga mayat yang organ tubuhnya hilang, kami juga dapat iklan harga penjualan organ di Malaysia. Pada lima tahun lalu, kasus ini juga sempat menjadi isu internasional, tanda-tandanya sudah ada," ujarnya pada wartawan di Jakarta Timur, Jumat (24/3/2017).
Menurutnya, berdasarkan informasi yang dimiliki Komnas Anak, di sejumlah negara seperti Nepal, India, Thailand dan Bangladesh, penjualan organ tersebut benar adanya. Maka itu, bukan tak mungkin bila isu penjualan organ benar terjadi di Indonesia
"Sangat dimungkinkan dan ini perlu diwaspadai. Untuk itu, masyarakat juga perlu waspada, tetapi jangan sampai juga menjadi paranoid," tuturnya.
Arist menerangkan, memang kebenaran isu tersebut sangat sulit untuk dibongkar. Sebab, biasanya kejahatan penjualan organ tubuh itu dilakukan oleh kalangan profesional dan bekerja secara berantai dengan sistem kerja terputus.
Dia berharap, meski peristiwa penjualan organ belum terbukti, polisi jangan langsung menganggap itu sebagai berita bohong. Sebab, bisa mengundang orang yang punya niatan seperti itu menjadi tenang.
Dia pun berharap, agar isu penjualan organ anak tersebut tak sengaja dimunculkan oleh oknum tertentu untuk mengalihkan isu yang sedang ramai saat ini. "Janganlah melakukan itu, mohon untuk tidak mengeksploitasi anak untuk mengalihkan isu," katanya.
(pur)