Modifikasi Cuaca, BMKG: Sejumlah Wilayah Jabodetabek Turun Hujan

Senin, 21 Agustus 2023 - 11:05 WIB
loading...
Modifikasi Cuaca, BMKG: Sejumlah Wilayah Jabodetabek Turun Hujan
Modifikasi cuaca yang dilakukan BMKG bersama BRIN, BNPB, juga TNI AU membuat sejumlah wilayah di Jabodetabek turun hujan. Foto/MPI/Ilustrasi.dok
A A A
JAKARTA - Modifikasi cuaca yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), juga TNI AU membuat sejumlah wilayah di Jabodetabek turun hujan. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi polusi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto mengatakan, TMC di Jabodetabek mulai dilakukan sejak Sabtu (19/8/2023). Mengingat, pada periode itu potensi pertumbuhan awan hujan hanya 50-70% sebagai batas minimal bisa dilakukan TMC.

“TMC Polutan untuk Jabodetabek sudah dilakukan sejak 19-21 Agustus 2023, hal ini karena potensi pertumbuhan awan hujan hanya 50-70% di tanggal 19-21, selebihnya tidak ada Potensi Pertumbuhan awan hujan,” ungkap Guswanto kepada MNC Portal, Senin (21/8/2023).

Guswanto menuturkan, pada TMC dilakukan dengan 1 sorti penerbangan dan menaburkan sebanyak 800 kg NaCl. “Satu sorti penerbangan sekitar 800 kg NaCl. TMC dilakukan sore menjelang malam. Nah tanggal 20 Agustus ada hasilnya sejumlah wilayah dilaporkan hujan,” kata Guswanto.

Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani menuturkan, berdasarkan data radar pada Sabtu sore (jelang Maghrib) dilaporkan wilayah Ciomas ke arah Gunung Salak terpantau mendung.

Sedangkan hujan dengan intensitas ringan berkisar 17.27 hingga 19.51 WIB di Bogor Barat, Bogor Selatan, Bojong Gede, Kemang, dan Tenjolaya.


“Sementara daerah Dramaga, Ciomas, Tamansari, Cijeruk, dan Cigombong juga dilaporkan mengalami hujan dengan intensitas sedang. Daerah lain Cibungbulang, Pamijahan, Leuwiliang, Nanggung terjadi hujan ringan pada 19.00 - 21.00 WIB,” tutur Andri.

Menurut Andri, peluang untuk melakukan TMC masih terbuka, hanya saja peluang tersebut cukup berat untuk dilakukan dengan melihat kondisi musim kemarau yang minim awan kumulus yang menjadi target untuk ditaburkan NaCl atau garam.

Dikatakan Andri, peluangnya untuk saat ini, apalagi dalam kondisi musim kemarau, cukup berat. RH (Relatif Humidity) lapisan atas kering dan CAPE (convective available potential energy) rendah. Dari hasil pemodelan atmosfer selama dua hari kedepan ada peluang hujan di Bogor dan Tangerang Selatan.

“Diharapkan angin akan membawa awan bergerak ke arah Jakarta. Karena modifikasi cuaca tidak bisa menggeser awan, tetapi bisa memperluas area cakupan hujan," papar Andri.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2045 seconds (0.1#10.140)