Kasus Oklin Fia Jilat Es Krim, MUI Siap Jadi Saksi Ahli

Jum'at, 18 Agustus 2023 - 20:56 WIB
loading...
Kasus Oklin Fia Jilat...
Ketua MUI Harian Sodikun (kanan) memberikan keterangan usai bertemu PB SEMMI di kantor MUI Pusat, Jumat (18/8/2023). Foto/Dok. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) siap menjadi saksi ahli dalam kasus jilat es krim selebgram Oklin Fia. Hal ini disampaikan Ketua MUI Harian Sodikun usai bertemu Pengurus Besar Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) di kantor MUI Pusat.

"MUI akan mendampingi PB SEMMI dan adik-adik lintas agama. Insyaallah akan kami bawa dalam rapat pimpinan harian MUI dan insyaallah kita juga akan mendampingi sebagai saksi ahli," kata Sodikun kepada wartawan di kantor MUI Pusat, Jumat (18/8/2023).

Sodikun menjelaskan fatwa pornografi dan pornoaksi sudah dibuat MUI sejak 20 tahun silam yang memuat prinsip dalam berpakaian. Dia pun menyoroti perbuatan nonverbal yang lebih berbahaya daripada ucapan dan pernyataan karena otomatis masuk fatwa pornografi.

Nengenai fatwa pornografi dan pornoaksi, MUI sejak 20 tahun silam sudah mengeluarkan soal ini. “Dan pornografi, pornoaksi bernomorkan 287 memuat prinsip-prinsip penggambaran pakaian, busana, tingkah laku, dan konten yang memang memuat pornografi pornoaksi itu hukumnya haram," ujarnya.

Menurutnya, bentuk nonverbal yang dilakukan Oklin Fia dalam video tersebut sangat jelas maknanya. Ia menyebutkan hal tersebut sudah masuk pornografi. "Dari bibirnya menggambarkan, dari sorotan matanya juga menggambarkan, memberikan sebuah pesan seolah-olah ada arah dan tujuannya," terangnya.

Diketahui, PB SEMMI mendatangi kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI). Mereka meminta MUI sebagai saksi Ahli perkara kasus selebgram Oklin Fia yang membuat konten jilat es krim.

"Maksud dan tujuan kami ke MUI ada dua hal. Pertama meminta MUI sebagai saksi Ahli Perkara Jilat Es Cream di depan kelamin pria dengan jilbab yang dilakukan oleh Oklin Fia," kata Ketua Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia PB SEMMI Gurun Arisastra.

Selain itu, pihaknya ingin meminta MUI mengeluarkan rekomendasi tertulis yang menyatakan perbuatan Oklin Fia bertentangan dengan ajaran agama Islam. PB SEMMI berharap MUI bisa mengeluarkan fatwa soal berpakaian muslim yang baik dan benar.

Kedua, meminta MUI mengeluarkan rekomendasi tertulis untuk saya serahkan kepada aparat penegak hukum. ”Rekomendasi ini menyatakan bahwa perbuatan Oklin Fia bertentangan dengan nilai-nilai Islam serta mengeluarkan fatwa melarang jilbab berpakaian ketat," ujarnya.

Menurut Guntur, pertemuan pihaknya dengan MUI sangat penting, guna menindaklanjuti laporannya di Polres Jakarta Pusat beberapa waktu lalu. "Pertemuan dan permintaan ini penting, karena agar pasal penodaan agama pada kasus Oklin dapat diterapkan oleh penyidik Polres Jakpus," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal Syarikat Islam (SI) Yudhi Irsyadi Syafi'I yang mendampingi pengurus SEMMI juga menyampaikan keprihatinan perilaku pornoaksi telah ditiru beberapa kelompok masyarakat. Ini merupakan hal yang tidak sehat dan merusak moral masyarakat. ”Jangan sampai pornoaksi yang dilakukan Oklin Fia ini ditiru dan dijadikan hal yang wajar bagi anak-anak,” ujarnya.
(poe)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1835 seconds (0.1#10.140)