Perumda Dharma Jaya Terapkan Digitalisasi untuk Permudah Layanan
loading...
A
A
A
“Kita dapat mendekatkan hubungan Perumda Dharma Jaya dengan konsumen. Tujuan akhirnya, meningkatkan hasil penjualan. Jadi mereka ada kesadaran kalau butuh daging sapi, ya langsung ingat beli di Perumda Dharma Jaya. Itu sisi hilir,” paparnya.
Kemudian di sisi hulu, Raditya menerangkan, peternakan sapi juga akan menggunakan teknologi digital berupa sensor seperti Radio Frequency Identification Device (RFID).
Teknologi RFID ini ditempel di telinga sapi untuk tanda identifikasi sapi tersebut, mulai dari asal dari daerah mana, umur hingga catatan kesehatannya dapat dibaca dengan lengkap.
“Data-data tersebut kita input dulu. Jadi saat sapi masuk dalam mesin scanner RFID, data sapi tersebut sudah muncul dan lengkap seperti KTP,” jelas Raditya.
Selain itu, penggunaan teknologi digital seperti sensor dan Internet of Things (IoT) dapat digunakan untuk pemeliharaan ternak dengan cerdas. Alat tersebut dapat melacak kesehatan sapi dengan melihat indikator misal suhu badan, kelembaban, pola makan secara realtime.
Bahkan sapi bergerak atau tidur bisa kelihatan di dalam system melalui teknologi motion sensor yang dipasang pada badan sapi yang dapat membaca tingkah laku sapi.
“Jadi, data-data yang terekam dalam teknologi digital tersebut dapat dipakai untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam rangka pemeliharaan dan kesejahteraan hewan. Tujuan akhirnya meningkatkan produktifitas dan kualitas daging tersebut,” tuturnya.
Melalui teknologi analitik data juga, Raditya mengungkapkan Perumda Dharma Jaya dapat memahami tren pasar, mengidentifikasi preferensi pelanggan, dan meningkatkan efektivitas strategi pemasaran dan pengembangan produk.
Kemudian di sisi hulu, Raditya menerangkan, peternakan sapi juga akan menggunakan teknologi digital berupa sensor seperti Radio Frequency Identification Device (RFID).
Teknologi RFID ini ditempel di telinga sapi untuk tanda identifikasi sapi tersebut, mulai dari asal dari daerah mana, umur hingga catatan kesehatannya dapat dibaca dengan lengkap.
“Data-data tersebut kita input dulu. Jadi saat sapi masuk dalam mesin scanner RFID, data sapi tersebut sudah muncul dan lengkap seperti KTP,” jelas Raditya.
Selain itu, penggunaan teknologi digital seperti sensor dan Internet of Things (IoT) dapat digunakan untuk pemeliharaan ternak dengan cerdas. Alat tersebut dapat melacak kesehatan sapi dengan melihat indikator misal suhu badan, kelembaban, pola makan secara realtime.
Bahkan sapi bergerak atau tidur bisa kelihatan di dalam system melalui teknologi motion sensor yang dipasang pada badan sapi yang dapat membaca tingkah laku sapi.
“Jadi, data-data yang terekam dalam teknologi digital tersebut dapat dipakai untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dalam rangka pemeliharaan dan kesejahteraan hewan. Tujuan akhirnya meningkatkan produktifitas dan kualitas daging tersebut,” tuturnya.
Melalui teknologi analitik data juga, Raditya mengungkapkan Perumda Dharma Jaya dapat memahami tren pasar, mengidentifikasi preferensi pelanggan, dan meningkatkan efektivitas strategi pemasaran dan pengembangan produk.
(hab)