Satu Keluarga di Bogor Positif COVID-19, Dinkes Nilai Akibat Tidak Jujur

Minggu, 26 Juli 2020 - 16:01 WIB
loading...
Satu Keluarga di Bogor...
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno memberikan penjelasan, terkait ada satu keluarga di Kota Bogor dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19. SINDOnews/Haryudi
A A A
BOGOR - Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor , Sri Nowo Retno memberikan penjelasan, terkait ada satu keluarga di Kota Bogor dinyatakan terkonfirmasi positif COVID-19. Dari keluarga tersebut, dua di antaranya meninggal dunia belum lama ini.

"Diawali dari Sang Kakek yang memiliki riwayat dari luar kota perjalanan ke Jawa Timur pada 27 Juni - 5 Juli. Sakit, berobat ke dokter praktek swasta, dirawat di dua rumah sakit di Kota Bogor, kemudian dirawat di rumah sakit di Jakarta," tuturnya, Minggu (26/7/2020).

Sri menuturkan, pasien meninggal dunia dengan status probable (belum dilakukan swab) dan dimakamkan dengan prosedur COVID-19. “Pada saat dirawat di rumah sakit, kakek tersebut turut dirawat oleh anaknya dan istrinya,” katanya. (Baca juga; Pulang dari Kediri Sekeluarga di Bogor Positif Covid-19, Ayah Anak Meninggal )

Diketahui, anak dari almarhum kontak erat selama menunggu almarhum di rumah sakit. Anak tersebut merasa sakit sejak 10 Juli 2020 dan pernah ikut swab massal di Jakarta 16 Juli 2020. Lalu sempat dirawat di rumah sakit, namun tidak mengaku ada riwayat kontak dengan kasus probable dan sudah diswab test, sehingga dirawat di ruangan biasa bukan ruang isolasi.

"Saat diketahui hasil swab positif, dirujuk ke rumah sakit di Kabupaten Bogor dan meninggal dunia,” jelasnya. (Baca juga; Satu Keluarga Positif COVID-19, Warga Pisangan Baru Swab Test Massal )

Selanjutnya, pihaknya melakukan tracing dibantu tim detektif COVID-19, baik yang kontak satu rumah, di rumah sakit semuanya dilakukan swab test. “Hasilnya, dari orang serumah ada 5 orang yang terkonfirmasi positif, yaitu istrinya, anaknya, menantunya, dan dua cucunya,” sebutnya.

Saat ini kata Sri, jumlah kontak erat yang dilacak ada 97 orang, 95 orang di antaranya sudah dilakukan swab test dan 2 orang sedang dijadwalkan. Secara keseluruhan sementara ini ada 8 orang yang positif (5 anggota keluarganya, 1 riwayat kontak erat dan 2 warga Kabupaten Bogor). “Dari 95 orang yang sudah dilakukan swab test, 56 orang belum keluar hasilnya. Total sementara ada 8 orang positif, 31 negatif,” katanya.

Sri menekankan semua pihak untuk menjadi perhatian atas temuan kasus tersebut. Sebab, penularan dalam rumah tangga masuk klaster baru meskipun ini awalnya dari luar daerah. “Jadi, perlu kejujuran kepada petugas medis apabila memang ada kontak erat dengan yang positif. Ketika tidak jujur maka akan menularkan,” tegasnya.

Selain melakukan tracing, baik satu rumah, lingkungan sekitarnya, termasuk di faskes yang pernah kontak, pihaknya sudah melakukan desinfeksi. “Kepada yang positif langsung kita isolasikan ke rumah sakit. Ini salah satu upaya kita memutus mata rantai penularan dan tentunya dengan swab test masif,” katanya.

Pihaknya, meminta bagi setiap anggota keluarga yang pulang bepergian dari luar kota diimbau untuk melakukan isolasi mandiri. Kemudian, ketika berobat harus menceritakan dengan jujur riwayat perjalanan keluar kota atau ada riwayat kontak dengan orang sakit yang diduga COVID-19 dan terakhir, pemakaman kasus probable dan kasus positif COVID-19 diimbau untuk tidak dihadiri oleh banyak orang.
(wib)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1333 seconds (0.1#10.140)