Ini Penyebab Pedagang Bakso Jabodetabek Ngadu ke Ganjar Pranowo
loading...
A
A
A
JAKARTA - Puluhan pedagang bakso Jabodetabek menemui Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada Senin malam (12/6) di Semarang. Mereka ingin Ganjar membantu agar para pedagang bakso yang mayoritas dari Jawa Tengah.
Para pedagang bakso ini ingin lebih mudah mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-PIRT).Misalnya terkait pajak yang dirasa terlalu tinggi dirasakan selama ini oleh para pedagang bakso.
Mereka juga mengaku kesulitan untuk mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-PIRT). Kegelisahan para pedagang bakso ini seperti diunggah dalam lama Instagram @ganjar_pranowo.
”Iya, kami menyampaikan aspirasi terutama PIRT. Insya Allah akan dibantu oleh beliau (Ganjar),” kata Perwakilan pedagang bakso Jabodetabek Mariyanto sebagaimana dilihat dari tayangan video unggahan di Istagram Ganjar Pranowo.
Mariyanto menambahkan, kunjungan pedagang bakso Jabodetabek ke rumah dinas Ganjar adalah momen spesial.Ganjar sebagai sosok pemimpin yang merakyat dan punya komitmen memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
Pasalnya selain diterima hangat, Ganjar juga turut menikmati bakso bersama-sama. “Tentunya kalau Pak Ganjar itu representatif wong cilik, ya ternyata bisa ambil mi sendiri, bakso sendiri, kuah sendiri juga bisa. Keren Pak Ganjar,” ucapnya.
Sebelumnya, bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menerima aspirasi puluhan pedagang bakso asal Jabodetabek. Ganjar menerima puluhan pedagang Bakso di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah di Puri Gedeh, Kota Semarang.
Dalam unggahan laman Instagram @ganjar_pranowo tampak Ganjar berbincang dengan pedagang bakso yang menyebutkan izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) di Kota Bekasi yang belum turun.
Kemudian membuat Ganjar meminta para pedagang bakso untuk menghubungi Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono lewat video call. Aspirasi pedagang bakso itu pun langsung disampaikan Ganjar kepada Tri tersebut.
”Ada masukan-masukan yang menarik tadi umpama ‘Pak saya masih kesulitan mengurus PIRT. Kebetulan saya kenal dengan Wali Kota Bekasi Pak Tri tadi saya telepon langsung ‘siap Pak, kita bereskan’,” kata Ganjar.
Tak hanya PIRT, Ganjar juga dipercaya untuk memberikan solusi terkait pajak yang dibebankan pedagang bakso berskala mikro. Diketahui, para pedagang bakso kini dikenakan pajak 10%.
Ganjar berpendapat, hal itu harus diselesaikan dengan duduk bersama antara pedagang bakso dan pihak pajak. Sebab, aspirasi tersebut bisa selesai lewat musyawarah.
”Sehingga nanti dengan pemda nanti juga bisa dirumuskan, berapa sebenarnya tarif yang cocok untuk mereka,” ujarnya.
Tak kalah penting, Ganjar menuturkan, para pedagang baso juga mesti mendapatkan akses dan ruang dalam berjualan. Ganjar menekankan pentingnya tempat mereka berjualan.
“Yang ketiga mereka perlu mendapatkan akses ruang tempat untuk berdagang. Ini yang menurut saya penting dan ternyata mereka orang-orang yang sangat kreatif,” ungkapnya.
”Contohnya mereka saat pandemi itu tidak menyerah dan mereka membuat bakso frozen yang di jual keliling. Inilah cara survival mereka dan ini baksonya bagus banget. Ini cara yang mereka survive dan kemasannya menurut saya cukup bagus ya,” jelas Ganjar.
Para pedagang bakso ini ingin lebih mudah mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-PIRT).Misalnya terkait pajak yang dirasa terlalu tinggi dirasakan selama ini oleh para pedagang bakso.
Mereka juga mengaku kesulitan untuk mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-PIRT). Kegelisahan para pedagang bakso ini seperti diunggah dalam lama Instagram @ganjar_pranowo.
”Iya, kami menyampaikan aspirasi terutama PIRT. Insya Allah akan dibantu oleh beliau (Ganjar),” kata Perwakilan pedagang bakso Jabodetabek Mariyanto sebagaimana dilihat dari tayangan video unggahan di Istagram Ganjar Pranowo.
Mariyanto menambahkan, kunjungan pedagang bakso Jabodetabek ke rumah dinas Ganjar adalah momen spesial.Ganjar sebagai sosok pemimpin yang merakyat dan punya komitmen memperjuangkan kepentingan rakyat kecil.
Pasalnya selain diterima hangat, Ganjar juga turut menikmati bakso bersama-sama. “Tentunya kalau Pak Ganjar itu representatif wong cilik, ya ternyata bisa ambil mi sendiri, bakso sendiri, kuah sendiri juga bisa. Keren Pak Ganjar,” ucapnya.
Sebelumnya, bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo menerima aspirasi puluhan pedagang bakso asal Jabodetabek. Ganjar menerima puluhan pedagang Bakso di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah di Puri Gedeh, Kota Semarang.
Dalam unggahan laman Instagram @ganjar_pranowo tampak Ganjar berbincang dengan pedagang bakso yang menyebutkan izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) di Kota Bekasi yang belum turun.
Kemudian membuat Ganjar meminta para pedagang bakso untuk menghubungi Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono lewat video call. Aspirasi pedagang bakso itu pun langsung disampaikan Ganjar kepada Tri tersebut.
”Ada masukan-masukan yang menarik tadi umpama ‘Pak saya masih kesulitan mengurus PIRT. Kebetulan saya kenal dengan Wali Kota Bekasi Pak Tri tadi saya telepon langsung ‘siap Pak, kita bereskan’,” kata Ganjar.
Tak hanya PIRT, Ganjar juga dipercaya untuk memberikan solusi terkait pajak yang dibebankan pedagang bakso berskala mikro. Diketahui, para pedagang bakso kini dikenakan pajak 10%.
Ganjar berpendapat, hal itu harus diselesaikan dengan duduk bersama antara pedagang bakso dan pihak pajak. Sebab, aspirasi tersebut bisa selesai lewat musyawarah.
”Sehingga nanti dengan pemda nanti juga bisa dirumuskan, berapa sebenarnya tarif yang cocok untuk mereka,” ujarnya.
Tak kalah penting, Ganjar menuturkan, para pedagang baso juga mesti mendapatkan akses dan ruang dalam berjualan. Ganjar menekankan pentingnya tempat mereka berjualan.
“Yang ketiga mereka perlu mendapatkan akses ruang tempat untuk berdagang. Ini yang menurut saya penting dan ternyata mereka orang-orang yang sangat kreatif,” ungkapnya.
”Contohnya mereka saat pandemi itu tidak menyerah dan mereka membuat bakso frozen yang di jual keliling. Inilah cara survival mereka dan ini baksonya bagus banget. Ini cara yang mereka survive dan kemasannya menurut saya cukup bagus ya,” jelas Ganjar.
(ams)