PDGI Dorong Penggunaan Software untuk Mendiagnosa Gigi Berlubang pada Anak

Senin, 12 Juni 2023 - 18:45 WIB
loading...
PDGI Dorong Penggunaan Software untuk Mendiagnosa Gigi Berlubang pada Anak
Pembicara seminar ilmiah West Jakarta Dentistry yang diselenggarakan secara luring oleh Persatuan Dokter Gigi (PDGI) Jakarta Barat. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Persatuan Dokter Gigi (PDGI) menekankan pentingnya mencegah karies atau gigi berlubang pada anak-anak. Penggunaan software komputer dinilai efektif untuk mendiagnosa potensi karies pada anak.

Hal itu terungkap dalam seminar ilmiah West Jakarta Dentistry yang diselenggarakan secara luring oleh Persatuan Dokter Gigi (PDGI) Jakarta Barat pada 10-11 Juni 2023.

Seminar yang mengambil tema "Dokter Gigi Tangguh dan Profesional Dalam Menghadapi Dinamika Global Pasca Pandemi" ini dibuka oleh Ketua PDGI Jakarta Barat Dr drg Eko Fibriyanto, Sp.KG(K) dan Ketua P3KGB Pengurus Besar PDGI Dr drg Didi Nugroho Santosa M.Sc, serta dihadiri 600 dokter gigi di Jakarta.

Beberapa topik main lecture yang ditampilkan antara lain esthetic rehabilitation of anterior mobile tooth by fibre reinforced composite, upgrade your root canal treatment protocol to achieve high rate of success, dan lain-lain.



Dalam kesempatan tersebut, Dr drg Sri Ratna Laksmiastuti Octavian Sp.KGA yang menjadi salah satu pembicara main lecture mempresentasikan tentang caries risk assessment atau penilaian risiko karies pada anak, serta hands on penilaian risiko karies pada anak dengan menggunakan software komputer.

Ratna menjelaskan, karies merupakan masalah kesehatan utama yang bersifat global menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi karies anak usia 5-16 tahun di Indonesia adalah sebesar 93%.

"Karies pada anak yang tidak dirawat dapat mengakibatkan hal-hal yang tidak menguntungkan antara lain timbulnya rasa sakit, kemungkinan infeksi, gangguan aktivitas sehari-hari, gangguan tumbuh kembang anak, masalah psikomotor dan penurunan kualitas hidup," ujarnya.



Menurut dia, diperlukan suatu terobosan baru untuk para dokter dalam manajemen karies gigi guna menyukseskan program nasional anak Indonesia usia 12 tahun bebas karies pada 2030. Dia juga menyampaikan inovasi tersebut sejalan dengan perkembangan IT di era revolusi industry 4.0.

"Software ini sangat efektif, bermanfaat sebagai alat diagnostik klinik, identifikasi dan skrining pasien khususnya kelompok rentan, dan manajemen yang efektif," katanya.

Software dapat dipakai secara luas, mudah dan gratis oleh para dokter gigi. Software ini berisi interaksi faktor risiko karies gigi ibu dan anak, status penilaian, dan pedoman manajemen selanjutnya. Software dapat diakses di laman risikokaries (dot) com.

"Dengan pemakaian secara luas, diharapkan dapat membantu merealisasikan program kesejahteraan ibu dan anak khususnya dalam meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut anak Indonesia, menuju anak Indonesia usia 12 tahun bebas karies pada tahun 2030," pungkasnya.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1774 seconds (0.1#10.140)