Viral 2 Anak Tebet Kabur Anggap Orang Tua Diktator, Ini Faktanya

Minggu, 14 Mei 2023 - 10:32 WIB
loading...
Viral 2 Anak Tebet Kabur Anggap Orang Tua Diktator, Ini Faktanya
Polsek Tebet membina anak berinisial DE (13) dan BF (13) yang menganggap orangtuanya dikatator. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Viral di media sosial dua anak di bawah umur berinisial DE (13) dan BF (13) di Tebet, Jakarta Selatan, kabur dari rumah karena menganggap orang tuanya diktator. Orang tua mereka sempat melaporkan anaknya yang hilang ke Polsek Tebet.

”Kita berikan pembinaan dan motivasi terhadap anak di bawah umur yang meninggalkan rumah tanpa izin orang tua. Intinya kami binda,” kata Kapolsek Tebet Kompol Chitya Intania dalam keterangannya, Minggu (14/5/2023).

Menurutnya, pembinaan tersebut diberikan pada kedua anak tersebut untuk tak lagi mengulangi perbuatannya dengan meninggalkan rumah tanpa ijin orangtua mengingat mereka masih di bawah umur.



Keduanya diberikan motivasi untuk semangat menjalani kegiatan sehari-harinya, bersekolah dan bersosialisasi yang baik di lingkungan dan bila ada permasalahan bisa di selesaikan dengan komunikasi.

”Kepada orangtua harus selalu cermat dalam menghadapi pertumbuhan dan perkembangan anak remaja saat ini dan biasakan untuk melakukan komunikasi terbuka kepada anak. Anak tidak canggung untuk berterus terang tentang apa yang dirasakannya,” ucapnya.

Kedua anak tersebut, DE dan BF telah meminta maaf kepada orangtuanya atas perbuatan mereka dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.



Adapun peristiwa berawal saat keduanya meninggalkan rumah tanpa izin pada Sabtu, 6 Mei 2023 malam sekira pukul 23.00 WIB.

Orangtua remaja itu, kata dia, lantas melaporkannya ke polisi lantaran orangtuanya mengkhawatirkan anak-anak yang masih di bawah umur tersebut. Polisi lalu mencari informasi ke teman-temannya dan tempat yang biasa didatangi kedua bocah tersebut.

”Satu hari kemudian pamannya menginfokan pada ibu si anak bahwa kedua anaknya itu berada di Kebumen Jawa Tengah, selanjutnya keluarga menjemput untuk kembali ke rumah masing-masing sampai Jakarta pada Kamis, 10 Mei 2023 malam,” jelasnya.

Chitya menambahkan, alasan kedua anak tersebut kabur dari rumahnya lantaran keduanya menganggap orangtuanya bersikap diktator hendak memasukan kedua remaja itu ke pesantren.

Alhasil, dengan uang tabungan kedua remaja memilih pergi ke rumah pamannya di Kebumen.

”Kebumen kampung ibunya, dia ke rumah pamannya, uang ambil tabungan sendiri .. menurut si anak terlalu diktator, maunyadiberikan kepercayaan si anak. Kakaknya mau nyekolahin adiknya ke pesantren tapi si adik tak mau, maunya sekolah biasa saja,” tegasnya.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1262 seconds (0.1#10.140)