Viral Bengkel di Babakan Madang Getok Pemotor Rp2,7 Juta, Begini Duduk Perkaranya
loading...
A
A
A
BOGOR - Beredar viral pengendara motor yang diduga menjadi korban aksi pemerasan oleh bengkel di wilayah Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Polisi turun tangan untuk memastikan informasi tersebut.
Kapolsek Babakan Madang AKP Susilo Tri Wibowo mengatakan pihaknya sudah mendatangi bengkel yang viral tersebut. Bahkan, polisi sudah memintai keterangan pemilik bengkel untuk klarifikasi terkait hal tersebut.
”Yang mana dari hasil komunikasi yang kami lakukan dengan pihak bengkel, hal tersebut terjadi karena kurangnya komunikasi saja sejak awal antara konsumen dan pihak bengkel,” kata Susilo dalam keteranganya, Selasa (2/5/2023).
Keterangan yang diberikan pemilik bengkel, bahwa motor tersebut mengalami overhead akibat kehabisan oli mesin dan sudah dijelaskan berikut tindak lanjut yang harus dilakukan untuk perbaikan motor.
Namun pihak konsumen merasa keberatan dengan harga perbaikan motor yang dinilainya terlalu mahal. Buntut kejadian itu, Bengkel tersebut mendapat banyak kritikan pedas warganet. Sebab, banyak yang mengaku harga yang dipatok tidak wajar dan mahal.
”Kami meminta pihak konsumen yang masih tidak puas perihal kejadian tersebut bisa mendatangi Polsek Babakan Madang untuk sama-sama menyelesaikan masalah ini. Kami tunggu di Polsek dan kami siap membantu menyelesaikan permasalahan ini,” tutupnya.
Diceritakan, peristiwa itu terjadi saat pasangan suami istri dan anaknya hendak berlibur ke kawasan Sentul pada Jumat 28 April 2023. Motor korban mengalami kendala sehingga harus mendatangi salah satu bengkel di wilayah Kecamatan Babakan Madang.
Korban awalnya berniat mengganti oli akibat kehabisan oli. Namun, mekanik bengkel membongkar mesin motor dengan alasan ada masalah.
Namun, setelah dilakukan pembongkaran korban terkejut karena diminta membayar uang sebesar Rp2,7 juta untuk perbaikan motornya dengan menunjukkan bon onderdil yang harus diganti.
Merasa keberatan dengan harga yang mahal, korban meminta untuk memasang kembali mesin yang telah dibongkar. Tetapi, pihak bengkel meminta biaya Rp450 ribu dengan dalih biaya bongkar pasang.
Korban enggan membayar biaya pemasangan kembali mesin dan memilih mengangkut motornya dengan menyewa mobil pikap. Saat korban pergi diminta uang sebesar Rp200 ribu sebagai upah mekanik bengkel namun korban tidak bersedia.
Kapolsek Babakan Madang AKP Susilo Tri Wibowo mengatakan pihaknya sudah mendatangi bengkel yang viral tersebut. Bahkan, polisi sudah memintai keterangan pemilik bengkel untuk klarifikasi terkait hal tersebut.
”Yang mana dari hasil komunikasi yang kami lakukan dengan pihak bengkel, hal tersebut terjadi karena kurangnya komunikasi saja sejak awal antara konsumen dan pihak bengkel,” kata Susilo dalam keteranganya, Selasa (2/5/2023).
Baca Juga
Keterangan yang diberikan pemilik bengkel, bahwa motor tersebut mengalami overhead akibat kehabisan oli mesin dan sudah dijelaskan berikut tindak lanjut yang harus dilakukan untuk perbaikan motor.
Namun pihak konsumen merasa keberatan dengan harga perbaikan motor yang dinilainya terlalu mahal. Buntut kejadian itu, Bengkel tersebut mendapat banyak kritikan pedas warganet. Sebab, banyak yang mengaku harga yang dipatok tidak wajar dan mahal.
”Kami meminta pihak konsumen yang masih tidak puas perihal kejadian tersebut bisa mendatangi Polsek Babakan Madang untuk sama-sama menyelesaikan masalah ini. Kami tunggu di Polsek dan kami siap membantu menyelesaikan permasalahan ini,” tutupnya.
Diceritakan, peristiwa itu terjadi saat pasangan suami istri dan anaknya hendak berlibur ke kawasan Sentul pada Jumat 28 April 2023. Motor korban mengalami kendala sehingga harus mendatangi salah satu bengkel di wilayah Kecamatan Babakan Madang.
Korban awalnya berniat mengganti oli akibat kehabisan oli. Namun, mekanik bengkel membongkar mesin motor dengan alasan ada masalah.
Namun, setelah dilakukan pembongkaran korban terkejut karena diminta membayar uang sebesar Rp2,7 juta untuk perbaikan motornya dengan menunjukkan bon onderdil yang harus diganti.
Merasa keberatan dengan harga yang mahal, korban meminta untuk memasang kembali mesin yang telah dibongkar. Tetapi, pihak bengkel meminta biaya Rp450 ribu dengan dalih biaya bongkar pasang.
Korban enggan membayar biaya pemasangan kembali mesin dan memilih mengangkut motornya dengan menyewa mobil pikap. Saat korban pergi diminta uang sebesar Rp200 ribu sebagai upah mekanik bengkel namun korban tidak bersedia.
(ams)