Kasus Covid-19 Naik, Dinkes DKI: BOR Pasien Meningkat Jadi 16 Persen
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan ( Dinkes ) menyebut keterisian rumah sakit atau bed occupancy rate ( BOR ) pasien Covid-19 meningkat menjadi 16 persen selama sepekan terakhir. Demikian disampaikan oleh Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta, Ngabila Salama.
"BOR RS naik seminggu terakhir menjadi 16 persen, kematian 16 orang. Semua 30 tahun ke atas, belum dosis 4," kata Ngabila dalam keterangannya, Senin (1/5/2023).
16 orang meninggal itu, kata dia, belum pernah divaksi Covid-19. Dia mengatakan, kasus Covid-19 masih naik.
"Bahkan 10 di antaranya belum vaksinasi sama sekali. Puncak kematian akan terjadi 7-14 hari dari puncak kasus. Trend masih naik, prediksi puncak minggu depan (6 minggu dari 23 Maret arcturus pertama kali terdeteksi)," kata Ngabila.
Ngabila menambahkan, meski kasus positif dan angka kematian meningkat situasi Covid-19 di Ibu Kota masih sangat terkendali.
"Situasi Covid-19 di Jakarta sangat terkendali walau jumlah kasus positif dan kematian meningkat, positivity rate meningkat tajam tanda banyak kasus tidak terdiagnosis di lapangan," ucapnya.
Lebih lanjut, Ngabila mengimbau, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya, kata dia, memakai masker dan menghindari orang yang sedang sakit.
"Apa pun variannya, cegah sakit dengan memakai masker dikeramaian, transportasi publik, hindari orang yang sedang sakit. Masker dapat melindungi dari berbagai penyakit menular seperti batuk pilek oleh virus atau bakteri lainnya, campak, rubella, TBC, difteri, dan lain-lain," tuturnya.
"BOR RS naik seminggu terakhir menjadi 16 persen, kematian 16 orang. Semua 30 tahun ke atas, belum dosis 4," kata Ngabila dalam keterangannya, Senin (1/5/2023).
16 orang meninggal itu, kata dia, belum pernah divaksi Covid-19. Dia mengatakan, kasus Covid-19 masih naik.
"Bahkan 10 di antaranya belum vaksinasi sama sekali. Puncak kematian akan terjadi 7-14 hari dari puncak kasus. Trend masih naik, prediksi puncak minggu depan (6 minggu dari 23 Maret arcturus pertama kali terdeteksi)," kata Ngabila.
Ngabila menambahkan, meski kasus positif dan angka kematian meningkat situasi Covid-19 di Ibu Kota masih sangat terkendali.
"Situasi Covid-19 di Jakarta sangat terkendali walau jumlah kasus positif dan kematian meningkat, positivity rate meningkat tajam tanda banyak kasus tidak terdiagnosis di lapangan," ucapnya.
Lebih lanjut, Ngabila mengimbau, masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Salah satunya, kata dia, memakai masker dan menghindari orang yang sedang sakit.
"Apa pun variannya, cegah sakit dengan memakai masker dikeramaian, transportasi publik, hindari orang yang sedang sakit. Masker dapat melindungi dari berbagai penyakit menular seperti batuk pilek oleh virus atau bakteri lainnya, campak, rubella, TBC, difteri, dan lain-lain," tuturnya.
(mhd)