6 Fakta Kematian AKBP Buddy, Nomor 5 Keluarga Curiga Keterlibatan Mafia Narkoba

Minggu, 30 April 2023 - 06:41 WIB
loading...
6 Fakta Kematian AKBP Buddy, Nomor 5 Keluarga Curiga Keterlibatan Mafia Narkoba
Jenazah Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliudi berada di RS Polri Kramat Jati, Jatinegara, Sabtu (29/4/2023). Foto: MPI/Dok
A A A
JAKARTA - Kematian tragis Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu tidak jauh dari Stasiun Jatinegara, kemarin, menggegerkan Korps Bhayangkara. AKBP Buddy merupakan sosok yang aktif di dunia kerohanian.

Polda Metro Jaya saat ini masih menyelidiki kematian AKBP Buddy yang tertabrak Kereta Api 320 Tegal Bahari. AKBP Buddy diduga melakukan aksi bunuh diri, namun pihak keluarga meyakini hal itu tidak akan dilakukan korban.

Pihak keluarga pun meminta kepolisian untuk menyelidikan kematian Buddy hingga tuntas.


Beriku sejumlah fakta terkait kematian tragis AKBP Buddy di perlintasan kereta api tak jauh dari Stasiun Jatinegara;

1. AKBP Buddy Diduga Bunuh Diri

AKBP Buddy tewas mengenaskan tersambar kereta api tak jauh dari Stasiun Jatinegara. Lokasi tewasnya AKBP Buddy hanya bisa dijangkau oleh pejalan kaki. Kendaraan bermotor tidak bisa melintas di dekat lokasi.

Namun, keluarga meyakini AKBP Buddy tidak melakukan aksi bunuh diri. Karena korban dikenal sosok religius dan aktif di dunia kerohanian.

2. Baru 2 Minggu Jabat Kasat Narkoba Polres Jaktim

Kapolres Jakarta Timur Kombes Pol Leonardus Harapantua Simarmata mengatakan, AKBP Buddy merupakan anggotanya yang menjabat sebagai Kasat Narkoba. Buddy baru dua pekan menjabat sebagai Kasat Narkoba. Sebelumnya, Buddy menjabat sebagai Kasubid Paminal Polda Metro Jaya.

3. 1 Jam Sebelum Tewas Terima Telepon Misterius

Paman AKBP BUddy, Cyprus A Tatali mengatakan, satu jam sebelum tewas tersambar kereta api Buddymenerima telepon misterius. Setelah menerima telepon, Buddy tiba-tiba bergegas meninggalkan ruangan di Polres Jakarta Timur.

Korban Buddy berangkat menggunakan transportasi umum. Selang beberapa jam, korban dikabarkan meninggal dunia.

4. Keluarga Meyakini AKBP Buddy Tidak Bunuh Diri

Keluarga menyangkal AKBP Buddy Alfrits Towoliu tewas diduga bunuh diri. Kematian korban ada kejanggalan dan perlu diselidiki lebih lanjut. Paman korban Cyprus A Tatali mengatakan, korban dalam kondisi keluarga yang sejahtera dan tidak memiliki gangguan jiwa.

"Dari sisi itu kan tidak mungkin kalau masalah ekonomi. Kedua, kalau gangguan jiwa juga tidak mungkin," ujarnya.

Cyprus menceritakan sebelum berpamitan ke Polres Metro Jakarta Timur, Buddy masih dalam kondisi sehat. Setibanya di ruang kerja, dia ditelepon oleh seseorang yang membuatnya tiba-tiba bergegas untuk meninggalkan ruangan.

5. Keluarga Curiga Ada Keterlibatan Mafia Narkoba

Keluarga dari AKBP Buddy Alfrits Towoliu curiga atas kematian dari Kasat Narkoba Jakarta Timur tersebut. Bahkan ada kecurigaan terkait bandar narkoba yang bermain di belakang.

Paman AKBP Buddy, Cyprus A Tatali menuturkan, bisa saja Buddy ditembak sebelum ditemukan di lintasan kereta. "Kami menduga juga jangan-jangan ada permainan juga. Kami asumsikan atau mungkin sudah didor duluan, kami menduga-duga, dilempar itu kami menduga," ujar Cyprus kepada wartawan.

Hal itu lanjut Cyprus, diasumsikan karena mendiang Buddy merupakan seorang anggota kepolisian yang bertugas di bidang narkoba. Apalagi, mending sosok yang aktif pula di dunia kerohanian.

6. AKBP Buddy Miliki Riwayat Penyakit Empedu

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, AKBP Buddy sempat menjalani operasi di RS Pondok Indah sekitar 2 minggu lalu. Almarhum baru diangkat menjadi Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur, namun tiba-tiba menghadap Kapolres untuk meminta izin karena sakit.

"Jadi ada percakapannya dengan Kapolres menyatakan bahwa sakitnya sudah tidak tertahankan lagi dan tidak bisa berbuat apa-apa kalau sedang sakit. Dua minggu lalu baru masuk langsung izin kemudian operasi di RS Pondok Indah. Tentu ini jadi bagian proses penyelidikan," ujarnya.

(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1894 seconds (0.1#10.140)