May Day, 20 Ribu Buruh Bekasi Siap Geruduk Istana
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meski masih terbalut suasana mudik lebaran 2023. Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) akan tetap dilaksanakan pada Senin 1 Mei 2023.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) Provinsi Jawa Barat, Suparno mengatakan meski mayoritas buruh saat ini sedang pulang kampung, ia yakin mereka telah kembali pada Minggu (30/4/2023).
Pihaknya tetap berangkat menuju Istana Negara untuk melakukan aksi unjuk rasa. "Jadi ini kan rata-rata teman-teman masuk kerja Selasa tanggal 2 Mei. Jadi hari Minggu itu mayoritas mereka semua sudah pada sampai sini dan kita tetap akan berangkat," kata Suparno saat dikonfirmasi, Sabtu (29/4/2023).
Ia menduga akan ada 30 ribu masa buruh dari FSPMI Jawa Barat yang berangkat aksi di Istana Negara. Sedangkan masa aksi dari Kota dan Kabupaten Bekasi diprediksi sekitar 20 ribu orang.
"Rombongan dari Jawa Barat kurang lebih ada 30 ribu. Kebanyakan dari Kabupaten dan Kota Bekasi, ada 20 ribu. Sisanya ada yang dari Bogor, Karawang, Bandung, Cianjur, Depok," katanya.
Aksi kali ini Suparno akan menyuarakan penolakan Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR. Selain itu pihaknya juga akan membawa permasalah ini ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk uji materil, karena UU tersebut dianggap merugikan kaum buruh.
"Jadi tahun ini adalah bagaimana kita kaum buruh melakukan perlawanan terhadap Omnibus Law yang sudah berdiri ketok palu oleh DPR. Kita masih meminta untuk dicabut kebijakannya, dengan satu kita melakukan unjuk rasa, kedua kita mengajukan judicial review ke MK secara formil, bahwa ketok palu Perppu itu tidak sesuai dengan prosedur," tutup Suparno.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPW FSPMI) Provinsi Jawa Barat, Suparno mengatakan meski mayoritas buruh saat ini sedang pulang kampung, ia yakin mereka telah kembali pada Minggu (30/4/2023).
Pihaknya tetap berangkat menuju Istana Negara untuk melakukan aksi unjuk rasa. "Jadi ini kan rata-rata teman-teman masuk kerja Selasa tanggal 2 Mei. Jadi hari Minggu itu mayoritas mereka semua sudah pada sampai sini dan kita tetap akan berangkat," kata Suparno saat dikonfirmasi, Sabtu (29/4/2023).
Ia menduga akan ada 30 ribu masa buruh dari FSPMI Jawa Barat yang berangkat aksi di Istana Negara. Sedangkan masa aksi dari Kota dan Kabupaten Bekasi diprediksi sekitar 20 ribu orang.
"Rombongan dari Jawa Barat kurang lebih ada 30 ribu. Kebanyakan dari Kabupaten dan Kota Bekasi, ada 20 ribu. Sisanya ada yang dari Bogor, Karawang, Bandung, Cianjur, Depok," katanya.
Aksi kali ini Suparno akan menyuarakan penolakan Undang-Undang (UU) Omnibus Law Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR. Selain itu pihaknya juga akan membawa permasalah ini ke Mahkamah Konstitusi (MK) untuk uji materil, karena UU tersebut dianggap merugikan kaum buruh.
"Jadi tahun ini adalah bagaimana kita kaum buruh melakukan perlawanan terhadap Omnibus Law yang sudah berdiri ketok palu oleh DPR. Kita masih meminta untuk dicabut kebijakannya, dengan satu kita melakukan unjuk rasa, kedua kita mengajukan judicial review ke MK secara formil, bahwa ketok palu Perppu itu tidak sesuai dengan prosedur," tutup Suparno.
(maf)