Selama Ramadan Terjadi 63 Tawuran di Depok, Terbanyak di Pancoran Mas
loading...
A
A
A
DEPOK - Polres Depok mencatat ada 63 kasus tawuran remaja yang terjadi sepanjang Ramadan tahun ini. Terbanyak aksi tawuran terjadi di Kecamatan Pancoran Mas.
"Ada sebanyak 63 kali kejadian tawuran. Kalau dikalkulasi dalam satu malam bisa terjadi 2-3 kali terjadi adanya potensi tawuran yang berhasil dicegah maupun sudah terjadi," ungkap Kapolres Depok, Kombes Pol Ahmad Fuady di Mapolres Depok, Jumat (14/4/2023).
Ahmad merinci wilayah terbanyak yang terjadi aksi tawuran selama bulan Ramadan yakni, wilayah Kecamatan Pancoran Mas.
Baca: Mau Tawuran di Cibinong, 31 Remaja Digiring ke Polres Bogor
"Di Kecamatan Pancoran Mas itu ada 13 lokasi titik tawuran. Masing-masing di jalan ya. Kemudian kedua ada di Beji. Terus berurutan sampai ke Sukmajaya, Cimanggis, Bojong Gede, dan Cinere termasuk," ujarnya.
Ahmad menuturkan, dari total kejadian tersebut ditemukan 23 kelompok yang memiliki media sosial dan memicu aksi tawuran di bulan suci Ramadan.
"Kita klasifikasi ternyata mereka punya geng atau kelompok itu ada 23 kelompok yang memiliki medsos. Masing-masing ada namanya 'original', 'poncol', 'gangster batu' dsb ada 23 kelompok," tuturnya.
Dalam penanangan aksi tawuran ini, Ahmad mengatakan, kepolisian menyita belasan celurit, samurai, hingga stik golf sebagai barang bukti. "Rinciannya, 16 celurit 16, 3 samurai atau pedang, stik golf, gunting, serta sarung yang diikat dibentuk pecut diikat kawat bahkan ada yang menggunakan batu," ucapnya.
"Ada sebanyak 63 kali kejadian tawuran. Kalau dikalkulasi dalam satu malam bisa terjadi 2-3 kali terjadi adanya potensi tawuran yang berhasil dicegah maupun sudah terjadi," ungkap Kapolres Depok, Kombes Pol Ahmad Fuady di Mapolres Depok, Jumat (14/4/2023).
Ahmad merinci wilayah terbanyak yang terjadi aksi tawuran selama bulan Ramadan yakni, wilayah Kecamatan Pancoran Mas.
Baca: Mau Tawuran di Cibinong, 31 Remaja Digiring ke Polres Bogor
"Di Kecamatan Pancoran Mas itu ada 13 lokasi titik tawuran. Masing-masing di jalan ya. Kemudian kedua ada di Beji. Terus berurutan sampai ke Sukmajaya, Cimanggis, Bojong Gede, dan Cinere termasuk," ujarnya.
Ahmad menuturkan, dari total kejadian tersebut ditemukan 23 kelompok yang memiliki media sosial dan memicu aksi tawuran di bulan suci Ramadan.
"Kita klasifikasi ternyata mereka punya geng atau kelompok itu ada 23 kelompok yang memiliki medsos. Masing-masing ada namanya 'original', 'poncol', 'gangster batu' dsb ada 23 kelompok," tuturnya.
Dalam penanangan aksi tawuran ini, Ahmad mengatakan, kepolisian menyita belasan celurit, samurai, hingga stik golf sebagai barang bukti. "Rinciannya, 16 celurit 16, 3 samurai atau pedang, stik golf, gunting, serta sarung yang diikat dibentuk pecut diikat kawat bahkan ada yang menggunakan batu," ucapnya.
(hab)