1 Pegawai Imigrasi Jakut Tewas Diserang WNA Uzbekistan Jaringan Teroris Internasional

Selasa, 11 April 2023 - 16:55 WIB
loading...
1 Pegawai Imigrasi Jakut Tewas Diserang WNA Uzbekistan Jaringan Teroris Internasional
Polri menggelar jumpa pers pengungkapan WNA Uzbekistan jaringan terorisme internasional di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2023). Foto: MPI/Puteranegara Batubara
A A A
JAKARTA - Satu pegawai Imigrasi Klas I Jakarta Utara tewas diserang beberapa WNA Uzbekistan jaringan terorisme internasional yang kabur dari ruang tahanan. Korban jiwa atas nama Adi Widodo.

Akibat serangan tersebut, pegawai Imigrasi lainnya yakni Dicky Visto Damas mengalami luka berat dan Supriatna menderita luka ringan. "Sekarang masih dirawat," ujar Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2023).

Selain itu, anggota Densus 88 Antiteror Polri juga menjadi korban. Bripda Dendry dan Bripda Bahrain mengalami luka berat akibat serangan tersebut.
Baca juga: Densus 88 Tangkap 4 Warga Negara Uzbekistan Jaringan Teroris Internasional

Tiga dari empat WNA Uzbekistan yang ditangkap terkait jaringan terorisme internasional kabur dari ruangan tahanan Kantor Imigrasi Klas I Jakarta Utara.

"Pada 10 April 2023 sekitar pukul 04.00 WIB atau waktu sahur, WNA yang ditempatkan di ruang detensi menyerang pegawai Imigrasi dan anggota Densus yang bertugas di kantor tersebut," kata Aswin.

"Dalam upayanya untuk melarikan diri atau menyerang kemudian dalam rangka melarikan diri," tambahnya.

Empat WNA Uzbekistan diduga jaringan terorisme internasional atau Katiba Tawhid Wal Jihad. Keempatnya yakni BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26).

Menurut Aswin, tiga dari empat orang yang ditangkap diduga kuat berperan aktif menyebarkan propaganda melalui media sosial.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menambahkan salah satu WNA Uzbekistan menyebarkan propaganda untuk menjaring orang-orang dengan pemahaman yang sama.

"BA alias JF yang terpantau aktif menyebarkan propaganda di berbagai platform medsos dan berupaya mencari orang-orang yang memiliki pemahaman sama dengannya di Indonesia dalam rangka melaksanakan aksi teror," ujar Ramadhan.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1931 seconds (0.1#10.140)