BP2MI Selamatkan 18 Calon PMI Ilegal di Bekasi dan Cipayung

Senin, 13 Maret 2023 - 22:45 WIB
loading...
BP2MI Selamatkan 18 Calon PMI Ilegal di Bekasi dan Cipayung
Kepala BP2MI Benny Rhamdani (tengah) memberikan keterangan soal penyelamatan 18 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari sindikat penyaluran PMI ilegal di Bekasi dan Cipayung. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali menyelamatkan 18 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari sindikat penyaluran PMI ilegal di wilayah Bekasi dan Cipayung. Mereka diiming-imingi akan diberangkatkan ke negara Timur Tengah, Polandia, hingga Australia.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengatakan, calon PMI yang bakal diterbangkan ke Australia dan Polandia secara ilegal sudah mengeluarkan kocek hingga Rp31 juta. Sedangkan yang ke Timur Tengah, keluarganya diberikan tip oleh sindikat sebesar Rp5-10 juta.
Baca juga: BP2MI Gerebek Penampungan Calon PMI Ilegal di Bogor

"PMI merasa ini orang dermawan. Padahal semua uang akan diakumulasi dan diganti dengan bunga yang cukup tinggi," ujar Benny di Ciracas, Jakarta Timur, Senin (13/3/2023).

Kalau yang ke Timur Tengah seolah-olah uang itu disiapkan calo. Semua pembiayaan diurus oleh calo sampai pemberangkatan. Kemudian, keluarga diberikan uang tip Rp5-10 juta.

Dari 18 orang itu, 14 calon PMI akan dipekerjakan secara ilegal di Polandia dan Australia. Lalu, 4 perempuan lainnya ke Timur Tengah.

Benny berharap aparat penegak hukum serius memberantas sindikat PMI ilegal di Indonesia karena langkah BP2MI hanya sebatas melakukan pencegahan saja.

"Masalahnya, mau sampai kapan begini terus. Harus bisa memenjarakan bikin efek jera, tak hanya calo tapi master mind (dalang) yang memperdagangkan anak bangsa," tegasnya.

Selanjutnya, 18 calon PMI akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Namun, setelah selesai dilakukan penyidikan oleh pihak kepolisian.

"Mereka kita jamin makan, minum, mandi hingga tempat tinggal sementaranya. Dan kita akan pulangkan, full dari biaya BP2MI setelah polisi selesai meminta keterangan dari korban," kata Benny.
(jon)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1452 seconds (0.1#10.140)