Sudah 5 Bulan, Banjir di Gang Cue Bekasi Ini Tak Pernah Surut
loading...
Permukiman warga di Gang Cue, Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, sejak Oktober 2022 lalu terendam banjir.Foto/Tangkapan Layar/IG @infobekasi
A
A
A
BEKASI - Permukiman warga di Gang Cue, Duren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi , sejak Oktober 2022 lalu terendam banjir . Banjir di tempat ini tak pernah surut hingga membuat aktivitas puluhan kepala keluarga (KK) di Gang Cue terganggu.
Adanya permukiman penduduk yang terendam banjir selama lima bulan ini diunggah akun Instagram @infobekasi. "Puluhan rumah di Gang Cue RT 02 dan RT 06 RW 01 Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi bak Kampung Terapung," tulis akun tersebut dikutip SINDOnews pada Minggu (5/3/2023).
Gang Cue ini terletak di belakangan Pasar Baru Bekasi, Kota Bekasi. Banjir yang tak pernah surut ini diduga akibat saluran air yang tidak berfungsi.
Ketua RT 2 Teguh mengatakan, jika hujan deras turun ketinggian air yang menggenangi permukiman warga bisa mencapai satu meter."Dulu mah walaupun banjir bisa surut. Tapi, sejak Oktober 2022 banjir tak pernah lagi surut," ujarnya.
Menurut dia, ada sebanyak 22 KK terdampak bajjir yang tak pernah surut ini. Air di lokasi banjir ini pun hitam pekat hingga membuat warga kerap mengalami penyakit gatal-gatal.
Banjir yang tak pernah surut ini membuat warga yang tidak tahan memilih meninggalkan rumah mereka. Warga lebih memilih mengontrak rumah di tempat yang lebih aman. Adapun warga yang masih bertahan kerap kali terserang penyakit gatal-gatal.
Adanya permukiman penduduk yang terendam banjir selama lima bulan ini diunggah akun Instagram @infobekasi. "Puluhan rumah di Gang Cue RT 02 dan RT 06 RW 01 Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi bak Kampung Terapung," tulis akun tersebut dikutip SINDOnews pada Minggu (5/3/2023).
Gang Cue ini terletak di belakangan Pasar Baru Bekasi, Kota Bekasi. Banjir yang tak pernah surut ini diduga akibat saluran air yang tidak berfungsi.
Ketua RT 2 Teguh mengatakan, jika hujan deras turun ketinggian air yang menggenangi permukiman warga bisa mencapai satu meter."Dulu mah walaupun banjir bisa surut. Tapi, sejak Oktober 2022 banjir tak pernah lagi surut," ujarnya.
Menurut dia, ada sebanyak 22 KK terdampak bajjir yang tak pernah surut ini. Air di lokasi banjir ini pun hitam pekat hingga membuat warga kerap mengalami penyakit gatal-gatal.
Banjir yang tak pernah surut ini membuat warga yang tidak tahan memilih meninggalkan rumah mereka. Warga lebih memilih mengontrak rumah di tempat yang lebih aman. Adapun warga yang masih bertahan kerap kali terserang penyakit gatal-gatal.
(hab)
Explore More