Bekasi Siagakan Puluhan Bus Angkut Penumpang KRL di Stasiun Cikarang
loading...
A
A
A
BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi menyiagakan puluhan unit bus gratis untuk mengangkut penumpang di Stasiun Cikarang di Jalan Yos Sudarso, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Sebanyak 20 unit yang disiapkan merupakan bus bantuan dari Kementerian Perhubungan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Yana Suyatna mengatakan, bus yang disiagakan itu sebagai upaya penanganan lonjakan penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Cikarang.”Bus itu disiagakan untuk mengangkut penumpang dari Stasiun Cikarang menuju Stasiun Manggarai, Jakarta,” kata Yana kepada wartawan Kamis (16/7/2020).
Menurut dia, bus bantuan ini sudah mulai beroperasi sejak Senin 13 Juli 2020 lalu dan penyediaan layanan bus grastis ini sangat membantu masyarakat Bekasi yang bekerja di DKI Jakarta."Bus ini disiagakan untuk mengantisipasi penumpukan penumpang yang terjadi saat awal pekan dan menjaga layanan physical distancing dari KRL Cikarang," ujarnya.
Yana menjelaskan, dengan adanya layanan bus gratis tersebut, KRL dapat menjadi pilihan bagi warga untuk melakukan mobilitas dengan tetap aman dan sehat pada masa pandemi Covid-19 ini."Saat ini sektor transportasi masih diberlakukan pembatasan penumpang dan mudah-mudahan masyarakat juga dapat bijak dalam bertransportasi," ujarnya. (Baca: Opening di Masa Pandemi, Mal Pertama di Sawangan Lakukan Ini Cegah Covid-19)
Untuk diketahui, dalam postingan BPTJ Kementerian Perhubungan di Instagram disebutkan bus dari stasiun Cikarang akan mulai mengaspal menuju Stasiun Manggarai dengan keberangkatan mulai pukul 05.15 WIB. Kabupaten Bekasi menjadi salah satu wilayah yang diberikan bantuan bisa secara gratis dengan Bogor.
Kepala Terminal Kalijaya Cikarang, Dayan menambahkan, pengoperaisan 20 bus dari Cikarang masih belum berjalan secara maksimal. Sebab, dari 20 bus yang dioperasikan, hanya delapan bus yang biasa mengangkut penumpang dari Stasiun Cikarang."Sudah tiga hari berjalan dan baru 8 bus yang beroperasi," ujarnya.
Sedangkan, 12 bus tersebut masih terparkir sementara di Terminal Kalijaya. Pantauan Dayan, penumpang sendiri merupakan warga yang tidak bisa masuk gerbong kereta. Karena diketahui, tiap gerbong hanya mengangkut 50% penumpang."Saat ini kami masih berkordinasi dengan pemerintah pusat," ucapnya.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi, Yana Suyatna mengatakan, bus yang disiagakan itu sebagai upaya penanganan lonjakan penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Cikarang.”Bus itu disiagakan untuk mengangkut penumpang dari Stasiun Cikarang menuju Stasiun Manggarai, Jakarta,” kata Yana kepada wartawan Kamis (16/7/2020).
Menurut dia, bus bantuan ini sudah mulai beroperasi sejak Senin 13 Juli 2020 lalu dan penyediaan layanan bus grastis ini sangat membantu masyarakat Bekasi yang bekerja di DKI Jakarta."Bus ini disiagakan untuk mengantisipasi penumpukan penumpang yang terjadi saat awal pekan dan menjaga layanan physical distancing dari KRL Cikarang," ujarnya.
Yana menjelaskan, dengan adanya layanan bus gratis tersebut, KRL dapat menjadi pilihan bagi warga untuk melakukan mobilitas dengan tetap aman dan sehat pada masa pandemi Covid-19 ini."Saat ini sektor transportasi masih diberlakukan pembatasan penumpang dan mudah-mudahan masyarakat juga dapat bijak dalam bertransportasi," ujarnya. (Baca: Opening di Masa Pandemi, Mal Pertama di Sawangan Lakukan Ini Cegah Covid-19)
Untuk diketahui, dalam postingan BPTJ Kementerian Perhubungan di Instagram disebutkan bus dari stasiun Cikarang akan mulai mengaspal menuju Stasiun Manggarai dengan keberangkatan mulai pukul 05.15 WIB. Kabupaten Bekasi menjadi salah satu wilayah yang diberikan bantuan bisa secara gratis dengan Bogor.
Kepala Terminal Kalijaya Cikarang, Dayan menambahkan, pengoperaisan 20 bus dari Cikarang masih belum berjalan secara maksimal. Sebab, dari 20 bus yang dioperasikan, hanya delapan bus yang biasa mengangkut penumpang dari Stasiun Cikarang."Sudah tiga hari berjalan dan baru 8 bus yang beroperasi," ujarnya.
Sedangkan, 12 bus tersebut masih terparkir sementara di Terminal Kalijaya. Pantauan Dayan, penumpang sendiri merupakan warga yang tidak bisa masuk gerbong kereta. Karena diketahui, tiap gerbong hanya mengangkut 50% penumpang."Saat ini kami masih berkordinasi dengan pemerintah pusat," ucapnya.
(hab)