SDN Panaragan Kidul Rusak Parah, Dewan Akan Panggil Disdik Kota Bogor
loading...
A
A
A
BOGOR - Komisi IV DPRD Kota Bogor melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke SDN Panaragan Kidul, Kelurahan Panaragan, Kecamatan Bogor Tengah. Dalam sidak tersebut, para wakil rakyat ini mendapati kondisi sekolah rusak dan sangatmemprihatinkan.
Kedatangan wakil rakyat tersebut karena adanya aduan masyarakat bahwa kondisi sekolah sudah rusak parah dan tidak mendapatkan bantuan sejak 10 tahun silam. Setibanya di lokasi, para wakil rakyat mendapati plafon sudah jebol, ruang kelas tidak layak pakai, tembok rusak, dan pondasi bangunan rapuh sehingga rawan roboh.
Padahal sekolah ini hanya berjarak 1 kilometer dari Istana Bogor dan balai kota. "Ini memalukan. Hanya berjarak 1 kilometer dari istana presiden dan kantor Wali Kota, masih bisa kita temukan kondisi sekolah yang memprihatinkan," kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri dalam siaran persnya, Sabtu (25/2/2023).
Menurut Gus M, tidak adanya database dan campur tangan Dinas Pendidikan mendata sekolah yang membutuhkan perbaikan menyebabkan banyak sekolah tidak tersentuh bangunan. Padahal 20% APBD Kota Bogor yang disiapkan untuk sektor pendidikan.
"Kami sudah menekankan bahwa 20% anggaran untuk sektor pendidikan harus memberikan kualitas pendidikan yang nyata. Tapi kalau begini, tentu akan kami tindak lanjuti," tegas Gus M.
DPRD akan memanggil Disdik Kota Bogor untuk evaluasi. "Kami juga akan surati Wali Kota Bima Arya untuk menindaklanjuti perbaikan di SDN Panaragan Kidul," tandasnya.
Kepala Sekolah SDN Panaragan Kidul, Siti Horisoh, menjelaskan, beberapa kerusakan ruang kelas sudah terjadi sejak 2005 dan ruang guru sejak 2010. Sebenarnya pihak sekolah sudah mengajukan perbaikan setiap tahunnya.
Sayangnya hingga saat ini, Siti belum mendapatkan kepastian kapan perbaikan akan dilakukan. "Kami sudah berusaha mengajukan ke dinas sejak Oktober dan kami juga mengajukan ke kelurahan melalui Musrenbang. Kasihan anak-anak," ujarnya.
Untuk meminimalisir kerusakan, pihak sekolah menutup beberapa ruang kelas. Namun karena minimnya ruangan, untuk kelas 5 dan kelas 6 masih dipergunakan. Padahal kondisi ruangan sudah terancam roboh.
"Kalau hujan dan angin kencang, sekolah kami liburkan karena ngeri. Demi menjaga keselamatan kami pulangkan anak-anak daripada kejadian yang tidak diinginkan," jelasnya.
Turut hadir dalam sidak yakni anggota Komisi IV Eka Wardhana, Pepen Firdaus, Lusiana Nurissiyadah, Devie Prihatini Sultani, Eny Indari dan Sri Kusnaeni.
Kedatangan wakil rakyat tersebut karena adanya aduan masyarakat bahwa kondisi sekolah sudah rusak parah dan tidak mendapatkan bantuan sejak 10 tahun silam. Setibanya di lokasi, para wakil rakyat mendapati plafon sudah jebol, ruang kelas tidak layak pakai, tembok rusak, dan pondasi bangunan rapuh sehingga rawan roboh.
Padahal sekolah ini hanya berjarak 1 kilometer dari Istana Bogor dan balai kota. "Ini memalukan. Hanya berjarak 1 kilometer dari istana presiden dan kantor Wali Kota, masih bisa kita temukan kondisi sekolah yang memprihatinkan," kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri dalam siaran persnya, Sabtu (25/2/2023).
Menurut Gus M, tidak adanya database dan campur tangan Dinas Pendidikan mendata sekolah yang membutuhkan perbaikan menyebabkan banyak sekolah tidak tersentuh bangunan. Padahal 20% APBD Kota Bogor yang disiapkan untuk sektor pendidikan.
"Kami sudah menekankan bahwa 20% anggaran untuk sektor pendidikan harus memberikan kualitas pendidikan yang nyata. Tapi kalau begini, tentu akan kami tindak lanjuti," tegas Gus M.
DPRD akan memanggil Disdik Kota Bogor untuk evaluasi. "Kami juga akan surati Wali Kota Bima Arya untuk menindaklanjuti perbaikan di SDN Panaragan Kidul," tandasnya.
Kepala Sekolah SDN Panaragan Kidul, Siti Horisoh, menjelaskan, beberapa kerusakan ruang kelas sudah terjadi sejak 2005 dan ruang guru sejak 2010. Sebenarnya pihak sekolah sudah mengajukan perbaikan setiap tahunnya.
Sayangnya hingga saat ini, Siti belum mendapatkan kepastian kapan perbaikan akan dilakukan. "Kami sudah berusaha mengajukan ke dinas sejak Oktober dan kami juga mengajukan ke kelurahan melalui Musrenbang. Kasihan anak-anak," ujarnya.
Baca Juga
Untuk meminimalisir kerusakan, pihak sekolah menutup beberapa ruang kelas. Namun karena minimnya ruangan, untuk kelas 5 dan kelas 6 masih dipergunakan. Padahal kondisi ruangan sudah terancam roboh.
"Kalau hujan dan angin kencang, sekolah kami liburkan karena ngeri. Demi menjaga keselamatan kami pulangkan anak-anak daripada kejadian yang tidak diinginkan," jelasnya.
Turut hadir dalam sidak yakni anggota Komisi IV Eka Wardhana, Pepen Firdaus, Lusiana Nurissiyadah, Devie Prihatini Sultani, Eny Indari dan Sri Kusnaeni.
(poe)